Monday, 14 April 2014

Stiker Silvester Stallone

Halo. Apa kabar? Sehat? Langsung saja. Merujuk pada postingan saya yang bertajuk one man show, saya kali ini akan membahas tentang Sylvester Stallone. Siapa yang tak kenal Sylvester Stallone? Apakah termasuk Anda? Berarti anda patut dipertanyakan eksistensinya di muka bumi ini. Kita langsung saja geber.

Sylvester Gardenzio Stallone adalah aktor, sutradara, dan penulis naskah film Amerika Serikat. Ia mempunyai nama panggilan "Sly". Ia termasuk salah satu legenda besar yang sukses dalam film aksi laga, peran-perannya antara lain dalam serial Rocky dan Rambo yang termahsyur itu. Film “Rambo” yang diproduksi hingga 4 episode, diawali dengan Rambo1: “First Blood” (1982), “First Blood II” (1985), Rambo III (1988), dan sekuel ke 4 tahun 2008. Beberapa film di tersebut menggambarkan perjalanan kembali ke Vietnam dari sebuah tim mantan veteran, atau dari seorang veteran pahlawan super seperti Rambo, untuk menyelamatkan sekelompok tentara Amerika yang “hilang dalam tugas” (“missing in action”) yang masih dipenjara oleh tentara Vietnam dan para sekutu Soviet mereka yang jahat. Tema yang klasik dan klise memang. Namun buktinya dapat meraup keuntungan secara komersial dan menjadikan Rambo sebagai ikon dunia. Tentang bagaimana pahlawan seorang diri mampu melumpuhkan satu kompi atau bahkan satu peleton atau bahkan lebih itu cerita lain lagi.

Dari film Rocky yang dibintanginya ia dinominasikan meraih Academi Award sebagai aktor terbaik. Film tersebut memenangkan tiga Oscar untuk film terbaik, sutradara terbaik dan skenario film terbaik. Pemuda keturunan Italia ini menjadi ikon kejantanan dalam film action Holywood. Ia menjadi aktor pencetak box office terbesar didunia sepanjang tahun 1970 sampai 1990. Serial Rocky (Rocky 1-5) dan Rambo (1-4) meraih hampir US$1 miliar, dan menjadikan Stallone seorang bintang film internasional termahal. Gila juga ya franchise Rambo ini.


Sumber: Koleksi Easy Tiger, Asia #1 Stickers Museum

Stiker - stiker diatas merupakan stiker dari Sylvester Stallone yang berhasil kami preservasi dengan baik di Easy Tiger, Asia #1 Stickers Museum. Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah mengapa pada postingan kali ini saya mengangkat tentang oom rambo. Simpel. Franchise film-film yang disung oleh Rambo adalah untuk menegakkan kehormatan Amerika, sebagai kampanye pencitraan untuk membangkitkan kembali patriotisme AS yang rontok dalam perang Vietnam. Pesan yang dikirim melalui film layar lebar itu puluhan tahun yang lalu berhasil memperbaiki rusaknya jati diri bangsa Amerika di mata dunia. Diharapkan kita pemuda Indonesia juga berlaku serupa, seperti Rambo.

Itulah mengapa pedagang stiker zaman baheula mencetak stiker-stiker Sylvester Stallone ini. Entah yang berkalung granat, atau memegang bazooka dan pose-pose keren lainnya. Sebagai teladan. Sebagai patriot. Menarik sekali karena pada saat bersamaan juga muncul stiker-stiker Chuck Norris dengan Delta Action-nya (lihat disini) dan Arnold Schwarzenegger dengan Terminator-nya (orang ini akan saya bahas pada kesempatan mendatang). 

Muhammad Haripin menulis: "Dalam film yang dibintangi oleh Sylvester Stallone tersebut, karakter utama Rambo pembela AS secara total memorak-porandakan tentara Vietnam Utara yang bersembunyi di hutan. Plot cerita serupa kemudian tampil dalam Rambo IV. Si Rambo yang ‘heroik’ berhadapan dengan junta militer Myanmar sebagai ‘penjahat.’ Selain Rambo, Hollywood memproduksi banyak karakter sinema lain yang menjadi ikon kultural berupa jagoan, superhero, dan pasukan elit. Musuh-musuh yang ‘dihabisi’ oleh Hollywood, di antaranya adalah Komunis (Uni Soviet, Republic Rakyat Cina, dan negara-negara Amerika Latin), Arab dan Timur Tengah – termasuk gerilyawan sokongan komunis, serta Asia (Vietnam dan Korea Utara).

Dalam pergelaran drama ‘baik’ versus ‘jahat’ ini, AS menjalankan strategi penistaan terhadap musuh. Komunis dan Arab, misalnya, dicitrakan sebagai bangsa yang dekaden, otoriter, represif, tertutup, dan brutal. Apakah ‘musuh’ memang benar seperti itu dalam realitas keseharian tidaklah menjadi urusan. Hal yang penting adalah penonton menerima pesan pencitraan (image) bahwa representasi serta identifikasi atas citra ‘musuh’ memang demikian adanya. AS, sebaliknya, mencitrakan diri sebagai pihak yang berbeda 180 derajat dari musuh: maju, demokratis, terbuka, plural, dan bebas. Pencitraan ini kemudian menarik simpati penonton. Benak penonton sebagai konsumen tanda dipenuhi oleh imaji tentang kehancuran ‘musuh’ dan kekaguman atas demokrasi liberal".

Terserah apapun itu yang penting patriotisme Amerika ini semoga menular pada generasi ini agar dapat menyuarakan keadilan, berjuang membela yang benar, membasmi kejahatan. Walaupun saya pribadi agak sedikit skeptis untuk itu. Sebagai penggemar stiker jadul saya hanya bisa mengagumi betapa ikoniknya stiker-stiker diatas. Wassalam.


Sumber: http://securitystudiesupdate.wordpress.com/2009/09/30/page/2/


1 comment: