Tuesday, 1 April 2014

Stiker Sepatbor Motor



Apa kabar? Sehat? Anda baik-baik saja dalam mengendarai kendaraan hari ini? Semoga begitu. Postingan kali ini terkait dengan keselamatan berkendara. Suatu artikel unik saya baca di otomotif.net bahwa stiker motor dapat sangat berbahaya bagi kita pada saat berkendara di jalan. Mengapa? Straight to the point!

Berikut kutipannya:
“Menempelkan stiker di sepatbor belakang sepeda motor sudah menjadi hal yang umum. Mulai dari stiker yang berisi kalimat lucu, kata-kata mutiara, hingga logo klub motor cukup mudah ditemui. Stiker-stiker ini tak jarang menjadi semacam hiburan bagi pengendara di belakangnya, apalagi jika stiker yang ditempel berisi kalimat lucu yang dapat membuat kita sedikit tersenyum.

Namun hati-hati, stiker di sepatbor belakang ternyata juga menyimpan potensi bahaya. Letaknya yang biasanya di bagian bawah dapat menyebabkan pengendara di belakang kehilangan fokus pada keadaan sekitar karena terlalu asyik membaca stiker di depannya.

“Soal stiker di sepatbor tidak ada aturan khusus yang mengatur posisinya, sehingga si pemilik motor tidak dapat disalahkan. Tetapi harus diakui, stiker pada posisi tersebut dapat mengandung bahaya bagi pengendara lain,” jelas Andry Berlianto, instruktur safety riding dari Jakarta Road Survival.

Jadi, disarankan kepada pengendara untuk tidak terpancing melihat stiker dalam waktu lama, kecuali dalam keadaan diam atau berhenti. “Jangan sampai stiker itu mengalihkan fokus kita, tetap waspada pada keadaan sekitar,” kata Andry.

Nah, jadi jangan sampai tertawa membaca stiker di depan kita tapi setelahnya malah menabrak. Hati-hati ya..!"

Bukan main. Sedemikian hebatnya kekuatan stiker motor itu. Memangnya seperti apa penampakan mereka? Well, saya sudah pernah membahasnya di postingan mengenai stiker matik, namun kali ini saya coba menampilkan lagi dengan gambar-gambar yang lebih “mengganggu” Anda. Sebenarnya tema antar keduanya memang cukup dekat. Watch out baby!
 Sumber: Koleksi Easy Tiger, Asia #1 Stickers Museum

Mari kita telaah. Stiker kredit. Budaya “apa-apa kredit” semakin menjamur dalam kehidupan bermasyarakat kita. Latar belakang ekonomi menjadi penyebab munculnya perilaku berkredit seseorang terhadap sebuah barang, tak lepas juga motor yang notabene adalah suatu moda transportasi terpopuler di Indonesia. Dengan sejuta rupiah Anda sudah bisa membawa pulang sebuah motor impian. Cicilannya nomor belakangan. Yang penting cepat dan murah. Tak disangka banyak yang menanggapi negatif dengan budaya berkredit kendaraan ini sehingga stiker diatas cukup menohok bagi mereka yang merasa disinggung karenanya. Ada-ada saja.
 
Sumber: Koleksi Easy Tiger, Asia #1 Stickers Museum

Kedua. Stiker gengsi. Bayangkan! Demi cinta abang kredit motor. Salahkan kaum wanita untuk ini. Mau protes? Silahkan. Yes, kaum lelaki terkadang sulit menaklukkan wanita tanpa sang kuda besi. Dengan adanya motor, diharapkan dapat memuluskan jalan kita selangkah lebih dekat menggapai cinta atau katakanlah perhatian dari mereka. Apa jadinya kalau kita tidak punya motor? Niscaya dicampakkan! Makanya sungguh terlalu. Ada-ada saja.
Sumber: Koleksi Easy Tiger, Asia #1 Stickers Museum

Ketiga. Stiker garang. Dengan menapilkan tulisan-tulisan yang rada mengancam, stiker ini sendiri saya tidak tahu konsepnya apa. Yang jelas, bertujuan untuk menegaskan status sang pemilik motor atau juga untuk menakuti orang yang membacanya bahwa ia adalah keluarga militer misalnya. yang lebih parah lagi para pengendara mobil dimana mereka acapkali menggantungkan semacam pangkat-pangkatan militer di bagian depan mobil. Entah Brimob, entah Kopassus, atau apapun itu, sampai pada Airborne. Itu maksudnya apa? Memang kenapa kalau militer? Kita gak boleh nabrak mereka? Sekali lagi, ada-ada saja.

Oke cukup review singkatnya, jikalau memang stiker-stiker diatas dapat memecah konsentrasi Anda, wajarlah demikian. Karena kita para pengendara diajak untuk berpikir, bahkan menertawakan diri kita sendiri melalui stiker-stiker diatas. Selain teknis dimana kita menjadi tidak fokus karena yang dilihat bukanlah jalan, melainkan sepatbor motor orang (bisa juga belahan bokong orang). Hal non teknis semacam ini juga turut berperan dalam kecelakaan bersepeda motor. Tentunya menjadi bahan penelitian yang unik unutuk mahasiswa desain komunikasi visual atau mereka yang menaruh perhatian lebih pada seni visual. Itulah yang dinamakan kekuatan visual sebuah stiker. Ataukah sampah visual? Benar-benar mengagumkan.








No comments:

Post a Comment