Friday, 25 April 2014

Stiker Si Buta dari Gua Hantu





Siapa yang tak kenal karakter yang satu ini? Berjubahkan hijau seperti kulit ular, memakai tongkat penuntun dan juga ditemani primata temannya. Siapakah dia? Yes, dialah Si Buta dari Gua Hantu. Karakter yang paling sering ditiru selain bang Haji Rhoma Irama. Si Buta Dari Gua Hantu adalah karakter utama dalam serial silat yang diciptakan oleh Ganes TH  pada tahun 1960-an.

Pada zamannya, karakter Si Buta telah dikenal pembaca dari berbagai pulau di Indonesia karena petualangan Komik ini menceritakan kisah hidup tragis Barda Mandrawata, seorang pendekar dari perguruan Elang Putih yang hancur hidupnya setelah tunangannya, Marni Dewianti, ayahnya, Paksi Sakti Indrawatara, dan saudara-saudara seperguruannya tewas di tangan seorang pendekar kejam misterius namun buta yang dijuluki "Si Mata Malaikat". Balas dendam Barda pada "Si Mata Malaikat" harus dibayar dengan kehilangan indera penglihatannya, walaupun kemudian dia secara tak sengaja menemukan sebuah gua angker tersembunyi dan berhasil mempelajari ilmu ajian langka dalam gua tersebut.

Setelah muncul dari pengasingannya dalam gua angker tersebut, Barda dihadapkan dengan kenyataan yang lebih pahit, kekasihnya, Marni ternyata masih hidup, namun sudah menjadi istri seseorang. Merasa sangat sedih dan marah pada kenyataan, Barda yang buta kemudian mengasingkan dirinya dan berkelana, sehingga kemudian dikenal dengan julukannya, "Si Buta Dari Gua Hantu". Bersama teman monyetnya yang setia, Wanara, "Si Buta" Barda Mandrawata berkelana membasmi kebatilan dan kejahatan serta membantu orang-orang yang lemah dan tertindas di seluruh penjuru Nusantara, sekaligus mencari kedamaian dalam hatinya.

Setelah episode pertama berjudul Si Buta dari Gua Hantu, muncul berbagai petualangan singkat Si Buta di Pulau Jawa, antara lain lewat episode Borobudur dan Mawar Berbisa. Lalu, ia terus mengembara ke bagian timur Nusantara, menyeberang ke Bali dalam Banjir Darah di Pantai Sanur dan Nusa Tenggara Barat dalam kisah Reo Manusia Srigala yang mengambil latar di Sumbawa. Disambung perjalanan melintasi lautan menuju Sulawesi dalam Prahara di Donggala, Perjalanan ke Neraka dan Kabut Tinombala. Selanjutnya, ia kembali menyeberangi laut menuju Nusa Tenggara Timur, tepatnya Pulau Flores, dalam Tragedi Larantuka.

Yang ingin diangkat disini adalah, kisah kepahlawanan Si Buta dari Gua Hantu yang sangat gemilang. Setelah mengalahkan Si Mata Malaikat dan mendapati kekasihnya telahbersama pria lain, ia meneguhkan dirinya sebagai pendekar yang berkelana untuk mengabdi pada kebenaran. Agak sedikit beda konsepnya dengan ronin di Jepang yang biasa disebut dengan masterless samurai. Namun terdapat kesamaan dimana mereka bergerak sendiri, tidak terikat terhadap siapapun. Berani berjuang membela kebenaran, membasmi kejahatan. Demi kemanusiaan. Uniknya bagi kita pecinta komik asal Indonesia, satu nilai tambah adalah dimana sang penulis Ganes TH mencoba mengajak kita berkeliling Nusantara dengan latar belakang cerita yang selalu berbeda-beda. Lumayan sebagai sebuah selingan geografi bukan?




 Sumber: Koleksi Easy Tiger, Asia #1Stickers Museum

Berikut adalah list cerita Si Buta dari Gua hantu:
Si Buta dari Gua Hantu (1967)
Misteri di Borobudur (1967)
Banjir Darah di Pantai Sanur (1968)
Manusia Serigala dari Gunung Tambora (1969)
Prahara di Bukit Tandus (1969)
Badai Teluk Bone (1972)
Sorga yang Hilang (1974)
Prahara di Donggala (1975)
Perjalanan ke Neraka (1976)
Si Buta Kontra si Buta (1978)
Kabut Tinombala (1978)
Tragedi Larantuka (1979)
Pengantin Kelana (1981)
Misteri Air Mata Duyung (1984)
Neraka Perut Bumi (1986)
Bangkitnya Si Mata Malaikat (1987)
Pamungkas Asmara (1987)
Iblis Pulau Rakata (1988)
Manusia Kelelawar dari Karang hantu (1988)
Mawar Berbisa (1989)







No comments:

Post a Comment