Rokok. Ah, akhirnya saya bahas juga
kajian tentang ini. Sebagai perokok, wajar saya menaruh perhatian yang besar
pada psotingan kali ini. Tema kali ini adalah stiker rokok. yang akan saya
bahas bukan saja tentang stiker itu sendiri, tapi seperti biasanya yaitu juga
mengenai fenomena urban dibaliknya.
Rokok merupakan produk konsumsi yang menjadi salah satu bagian gaya hidup masyarakat Indonesia. Terlebih Indonesia juga memiliki budaya merokok kretek. Namun ada fenomena urban yang saya temui pada kalangan perokok Indonesia. Bisa saya pastikan para pecandu rokok di Indonesia lebih mementingkan isinya daripada kemasannya. Tak sempat terpikirkan, sebenarnya stiker iklan rokok merupakan salah satu karya desain komunikasi visual. Di dalamnya mewakili nilai-nilai kreativitas dan terkandung berbagai unsur estetika, seperti: komposisi, warna, tipografi, ilustrasi, dan lainnya. Ah, nilai-nilai luhur seperti ini jarang menjadi peratian masyarakat kita, ambillah contoh bungkus rokok, seperti kotak korek api dan lain-lain. Sunguh miris rasanya. Seperti apa? Mari kita tengok bersama.
Rokok merupakan produk konsumsi yang menjadi salah satu bagian gaya hidup masyarakat Indonesia. Terlebih Indonesia juga memiliki budaya merokok kretek. Namun ada fenomena urban yang saya temui pada kalangan perokok Indonesia. Bisa saya pastikan para pecandu rokok di Indonesia lebih mementingkan isinya daripada kemasannya. Tak sempat terpikirkan, sebenarnya stiker iklan rokok merupakan salah satu karya desain komunikasi visual. Di dalamnya mewakili nilai-nilai kreativitas dan terkandung berbagai unsur estetika, seperti: komposisi, warna, tipografi, ilustrasi, dan lainnya. Ah, nilai-nilai luhur seperti ini jarang menjadi peratian masyarakat kita, ambillah contoh bungkus rokok, seperti kotak korek api dan lain-lain. Sunguh miris rasanya. Seperti apa? Mari kita tengok bersama.
Sumber: Koleksi Easy Tiger, Asia #1 Stickers Museum
Perkembangan industri rokok kretek itu sendiri juga tidak bisa dilepaskan dengan stiker iklan rokok yang melekat pada masing-masing kemasan bungkus rokok yang diproduksi oleh suatu industri rokok. Stiker iklan rokok selain berfungsi sebagai jati diri sebuah industri rokok, juga menjadi alat promosi untuk menarik perhatian pembeli. Dengan demikian stiker iklan rokok juga menjadi instrumen pemasaran karena stiker iklan rokok merupakan alat komunikasi pertama yang menjembatani antara produsen dan konsumen.
Stiker
iklan rokok selain sebagai sebuah karya seni rupa juga mengandung sebuah konsep
komunikasi. Apakah konsep komunikasi yang ada pada stiker iklan rokok
benar-benar berfungsi efektif dan berperan dalam mengubah perilaku seseorang
dalam mengonsumsi rokok? Hanya mereka para perokok yang bisa menjawabnya.
Salah
satu yang nyantol di kepala saya adalah merk Sampoerna A Mild dimana ia
menggebrak periklanan Indonesia dengan tema How Low You Can Go?. Tema “How Low
Can You Go” merupakan introduction theme,
karena saat itu rokok mild merupakan kategori produk yang baru bagi
pasar Indonesia. Tema tersebut ingin menyampaikan adalah bahwa A Mild memiliki
kandungan tar dan nikotin yang paling rendah dibanding brand lain bagi
pasar Indonesia.
Kemudian
A Mild menggunakan tema “Others Can Only Follow”, yang secara implisit ingin
menyampaikan bahwa brand rokok mild yang lain hanya bisa
ikut-ikutan A Mild dan bukanlah rokok mild yang orisinil. Iklan ini
ingin mengatakan bahwa A Mild tidak bisa dibantah adalah rokok mild yang
pertama, sekaligus dengan market share dan mind share terbesar.Sehingga
yang lain hanya bisa ikut-ikutan bermain di ranah "mild" saja. Dengan
provokasi demikian Sampoerna berhasil merebut perhataian masyarakat Indonesia
dan juga saya untuk menentukan pilihan terhadap pabrikan asal Surabaya
tersebut. Contoh diatas merupaka sebuah jawaban simpel atas pertanyaan diatas bahwa iklan rokok sangat berperan penting didalam menanamkan kecintaan kita terhadap brand terkait. Betapa dahsyatnya! Maaf saya tidak bermaksud mendewakan parikan Sampoerna, tapi inilah contoh konkrit yang saya dapat. semoga Anda penganut aliran pabrikan asal Kudus dan Kediri tidak merasa tersinggung karenanya.
Juga contoh diatas merupakan bukti bahwa masifnya iklan rokok
yang disampaikan kepada masyarakat melalui media apa saja dimana stiker termasuk
salah satunya, sebagai garda terdepan promosi. Dimana ia bisa menyusup di pos
ronda, warung kelontong, wc umum, dan tempat-temat komunal lainnya. Dimana
mereka kaum perokok berkumpul sembari menghisap tembakau. Entah apapaun merknya
niscaya pilihan tetap mereka merupakan sebuah keputusan yang diambil sewaktu
pertama kali melihat iklan rokok di televisi, mendengarnya lewat radio dan
lain-lain. Stiker iklan rokok tentu berjasa disini, dimana ia menjadi media
terkecil kampanye merokok di kalangan masyarakat terlebih masyarakat menengah
ke bawah. Mari kita tengok stiker-stiker saya dibawah ini.
Sumber: Koleksi Easy Tiger, Asia #1 Stickers Museum
No comments:
Post a Comment