Sampailah kita pada pembahasan stiker yang mungkin bisa dikatakan paling ikonik di Inonesia bahkan di dunia. Siapa lagi kalau bukan Che Guevara. bagaimana bisa? Well, panjang ceritanya, apakah Anda sudah siap mendengarkan dongeng saya? Siapkan kopi dan mari kita mulai!
Che Guevara atau nama asli Ernesto Guevara de la Serna lahir di Rosario,
Argentina. Lahir di tahun 1928, dia banyak berhadapan dengan realita
kehidupan kaum miskin di wilayah Amerika Latin dan berkesimpulan bahwa hanya
revolusi lah yang bisa mengatasi ketidakadilan yang dilihatnya. Konsep ini didapatinya ketika melakukan perjalanan dengan Norton 500 cc bersama temannya Alberto Granado di medio 50-an. Kisah ini kemudian difilmkan dengan judul Motorcycle Diaries (saya sangat merekomendasikan film ini kepada Anda).
Kita mengenal Che Guevara dengan image yang sudah saya tampilkan diatas. Dan image ini merupakan image yang paling ikonik sepanjang sejarah modern manusia. Semua media di muka bumi hampir tidak pernah absen menampilkan sosok Che Guevara dengan image-nya yang sudah terlanjur khas ini. Bagaimana sebenarnya awal mula image ini? Bagaimana bisa sosok ini sangat mendunia? Tiada seorang pun di dunia ini yang tak mengenal image Che Guevara diatas. Merajai stiker, kaos, pin, iklan, majalah, koran, bahkan mug kita?
Stiker diatas berasal dari sebuah foto. Foto yang kondang sedunia ini diambil oleh seorang fotografer bernama Alberto Korda
di sebuah acara pemakaman di Kuba. Waktu itu foto Che tidak langsung
dipublikasikan karena dianggap kurang komersial. Kemudian seorang penerbit
Italia bernama Giangiacomo Feltrinelli
memegang hak cipta untuk menerbitkan buku harian Che yang berisi
rekaman peristiwa selama keterlibatannya dalam beberapa perang revolusi.
Feltrinelli menggunakan foto karya Korda ini sebagai poster promosi.
Seorang seniman Irlandia Jim Fitzpatrick lalu
mengutak-atik foto Che yang asli pada tahun 1968 menjadi gambar yang sekarang mendunia
ini. Spesialisasinya adalah Irish Celtic Art. Ia melakukan beberapa modifikasi pada foto ini, antara
lain dengan menggeser sedikit arah pandangan Che serta mengubah garis
mulutnya. Hasilnya, ekspresi Che yang di foto aslinya sebenarnya tampak biasa saja menjadi berubah dramatis dengan pandangan menerawang jauh
ke depan (simbol seorang visioner). Hebat juga kerja orang Irlandia satu ini. Saya rasa
Che Guevara memang sosok yang menarik, karena gambarnya (dalam hal ini juga stikernya) jauh lebih
dikenal daripada pemikirannya. Orang lebih mengenal gambarnya yaitu gambar
silhouette yang khas dengan pandangan menerawang ke depan daripada ideologi yang diusungnya. Mau bukti, tanyakan pada bocah ingusan yang Anda temui dijalan apabila ia pernah atau bahkan memiliki stiker Che pada benda bawaannya (katakanlah saja, pada motornya, atau helmnya). Saya bertaruh, mereka tahu sedikit atau bahkan gagal paham mengenai siapa sebenarnya orang Argentina itu.
Ini sangat menarik, bagaimana bisa kaum muda urban Indonesia tidak mengerti sedikitpun tentang siapakah sosok Che Guevara itu. Okelah, saya tidak menghakimi semuanya, namun jawaban yang keliru selalu menghiasi konversasi saya dengan mereka. Ambil contoh, darimanakah Che berasal. Dan banyak yang menjawab Kuba. Ini sudah merupakan interpretasi yang salah dan perlu diluruskan. Apakah sebab dia memiliki baret dengan logo bintang diatsnya maka diidentikkan dengan negara komunis Kuba? Ataukah apa?
Nah, itulah salah satu fenomena urban yang marak kita temui dalam kehidupan mengkota, yaitu penempelan stiker Che tanpa memaknainya sebagai tokoh historis. Jangankan Che Guevara, kita ambil saja tokoh nasional, seperti Jenderal Soedirman misalnya? Well bahasan tentang pahlawan nasional akan saya bahas lain waktu. Selain itu, satu lagi yang mengocok perut adalah plesetan image sang revolusionis, mulai dari gambar sampai juga pada tulisan, satu yang paling saya ingat adalah stiker bergambar seniman Betawi yaitu Benyamin Sueb yang berpose mirip Che Guevara lengkap dengan baretnya namun alih-alih bertuliskan Che Guevara, stiker tersebut bertuliskan Bung Ben! Stiker yang sangat saya ingin miliki di museum kami, Easy Tiger, Asia #1 Stickers Museum. Namun belum kesampaian juga, semoga ada yang bersedia mendonasikannya. Anda mungkin?
Namun, sudahlah, apalah artiya kita menanyakannya kepada kaum urban. What do we expect from them? Hopeless. Justru karena merekalah saya mendapat banyak kajian-kajian menarik mengenai fenomena-fenomena urban yang sering saya dengungkan selama ini. Lebih baik kita menikmatinya saja.
No comments:
Post a Comment