Wednesday, 26 February 2014

Stiker KPK



Halo, apa kabar? Berjumpa lagi kita! Tanpa banyak pengantar, langsung saja, Komisi Pemberantasan Korupsi, atau disingkat menjadi KPK, adalah komisi di Indonesia yang dibentuk pada tahun 2003 untuk mengatasi, menanggulangi dan memberantas korupsi. Komisi ini didirikan berdasarkan kepada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 mengenai Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Komisi ini telah banyak membongkar kasus korupsi yang sudah menjalar ke segala persendian hidup masyarakat Indonesia.  Sebagai penghormatan atas kinerja KPK, kali ini saya akan membahas sedikit tentang komisi jempolan ini. Kebetulan, saya juga sempat dikirimi langsung stiker oleh mereka. Anda tidak percaya? Ini buktinya.

 

 Sumber: Koleksi Easy Tiger, Asia #1 Stickers Museum

Stiker diatas merupakan ajakan dari KPK untuk memberantas korupsi sampai kepada akar-akarnya dan juga ajakan kepada kita generasi muda agar mau hidup jujur sehingga jauh dari praktik korupsi. Bentuk, desain dan warna dari stiker-stiker ini cukup eye catching, sesuatu yang diharapakan dapat menarik perhatian kawula muda agar mau bersama-sama menjadi agen KPK dalam hidup bermasyarakat. Agar kita selalu eling lan waspada akan bahaya KKN yang mengintai kita dan yang terjadi di sekitar kita namun tetap kita biarkan terjadi sehingga akhirnya menjadi budaya.


 
 Sumber: Koleksi Easy Tiger, Asia #1 Stickers Museum

“Berani Jujur Hebat” ini benar-benar menohok kita tanpa terkecuali, sebab praktik kejujuran merupakan salah satu yang paling sulit kita terapkan sehari-hari. Entah itu jujur terhadap orang lain maupun terhadap diri sendiri. Mari kita simak sebuah survey berikut. 
Reader Digest menggelar tes kejujuran bernama Lost Wallet alias dompet jatuh. Menurut berita yang dilansir Huffington Post, Kamis, 26 September 2013, di masing-masing kota, tim Reader Digest menjatuhkan 12 dompet yang berisi kartu nama, nomor telepon, sebuah foto keluarga dan duit setara 50 dolar. Dompet itu dijatuhkan di tempat parkir, mal atau trotoar. Lalu diamati hingga diambil orang. Hasilnya, dari 12 dompet yang dijatuhkan di Kota Helsinki, Finlandia, hanya satu dompet yang tak kembali.
Dilansir dari rd.com, setiap kota ‘dijatuhkan’ sebanyak 12 dompet. Kemudian, mereka mengamati berapa banyak dompet yang dikembalikan ke alamat yang tertera di dalam dompet tersebut. Hasilnya, sebanyak 11 dompet dikembalikan di Helsinki, Finlandia sementara di kota-kota lain lebih sedikit dompet yang dikembalikan.

Berikut daftarnya:
1. Helsinki, Finlandia (11 dari 12 dompet dikembalikan)
2. Mumbai, India (9 dari 12 dompet dikembalikan)
3. Budapest, Hungaria (8 dari 12 dompet dikembalikan)
4. New York, Amerika Serikat (8 dari 12 dompet dikembalikan)
5. Moskow, Rusia (7 dari 12 dompet dikembalikan)
6. Amsterdam, Belanda (7 dari 12 dompet dikembalikan)
7. Berlin, Jerman (6 dari 12 dompet dikembalikan)
8. Ljubljana, Slovenia (6 dari 12 dompet dikembalikan)
9. London, Inggris (5 dari 12 dompet dikembalikan)
10. Warsawa, Polandia (5 dari 12 dompet dikembalikan)
11. Bukarest, Rumania (4 dari 12 dompet dikembalikan)
12. Rio de Janeiro, Brazil (4 dari 12 dompet dikembalikan)
13. Zurich, Swiss (4 dari 12 dompet dikembalikan)
14. Praha, Republik Cheko (3 dari 12 dompet dikembalikan)
15. Madrid, Spanyol (2 dari 12 dompet dikembalikan)
16. Lisbon, Portugal (1 dari 12 dompet dikembalikan)
Kota Mumbai (India) menduduki peringkat kedua dengan sembilan dompet balik. Lalu Budapest (Hungaria) dan New York (US) dengan delapan dompet kembali. Amsterdam (Belanda) dan Moskow (Rusia) ada tujuh dompet dikembalikan. Ada empat dompet yang kembali saat dijatuhkan di Berlin (Jerman) dan Ljubljana (Slovenia). Di London, Inggris dan Warsawa, Polandia, warganya mengembalikan lima dompet yang mereka temukan. Kota Bucharest (Rumania), Zurich (Swiss) dan Rio de Janerio (Brasil) kejujuran mulai terkikis.

Sumber: http://goodispost.blogspot.com/2013/10/helsinki-dinobatkan-sebagai-kota.html
Copyright © Portal Goodispost | Hak Cipta Di Lindungin Oleh goodispost.blogspot.com
Kota Mumbai (India) menduduki peringkat kedua dengan sembilan dompet balik. Lalu Budapest (Hungaria) dan New York (US) dengan delapan dompet kembali. Amsterdam (Belanda) dan Moskow (Rusia) ada tujuh dompet dikembalikan. Ada empat dompet yang kembali saat dijatuhkan di Berlin (Jerman) dan Ljubljana (Slovenia). Di London, Inggris dan Warsawa, Polandia, warganya mengembalikan lima dompet yang mereka temukan. Kota Bucharest (Rumania), Zurich (Swiss) dan Rio de Janerio (Brasil) kejujuran mulai terkikis.

Sumber: http://goodispost.blogspot.com/2013/10/helsinki-dinobatkan-sebagai-kota.html
Copyright © Portal Goodispost | Hak Cipta Di Lindungin Oleh goodispost.blogspot.com
Orang Finlandia jujur alamiah," kata Lasse Luomakoski, 27 tahun. Menurut pengusaha, yang salah satu penemu dompet itu, Finlandia kecil angka korupsinya dan jarang melanggar lampu merah. Bahkan, ketika dompet dijatuhkan di Kallio, daerah buruh, dompet tetap kembali. "Tentu dompet kami kembalikan. Kejujuran adalah bagian kepribadian kami," kata pasangan yang tinggal di Kallio. Kota Mumbai (India) menduduki peringkat kedua dengan sembilan dompet balik. Lalu Budapest (Hungaria) dan New York (US) dengan delapan dompet kembali. Amsterdam (Belanda) dan Moskow (Rusia) ada tujuh dompet dikembalikan. Ada empat dompet yang kembali saat dijatuhkan di Berlin (Jerman) dan Ljubljana (Slovenia). Di London, Inggris dan Warsawa, Polandia, warganya mengembalikan lima dompet yang mereka temukan. Kota Bucharest (Rumania), Zurich (Swiss) dan Rio de Janerio (Brasil) kejujuran mulai terkikis. Hanya empat dompet yang kembali. Di Praha (Ceko) cuma tiga dompet kembali. Si Spanyol, hanya dua dompet yang kembali saat dijatuhkan di Madrid. Mana kota yang warganya paling tak jujur? Hasilnya adalah Lisbon, Portugal. Di kota ini hanya satu dompet yang kembali. Namun, si penemu pasangan umur 60 tahunan bukan warga lokal. Mereka adalah turis dari Belanda yang sedang piknik di Lisbon. Sayang, tak ada tes dompet jatuh ini untuk Jakarta atau kota di Indonesia.

Sumber: http://goodispost.blogspot.com/2013/10/helsinki-dinobatkan-sebagai-kota.html
Copyright © Portal Goodispost | Hak Cipta Di Lindungin Oleh goodispost.blogspot.com
"Orang Finlandia jujur alamiah," kata Lasse Luomakoski, 27 tahun. Menurut pengusaha, yang salah satu penemu dompet itu, Finlandia kecil angka korupsinya dan jarang melanggar lampu merah. Bahkan, ketika dompet dijatuhkan di Kallio, daerah buruh, dompet tetap kembali. "Tentu dompet kami kembalikan. Kejujuran adalah bagian kepribadian kami," kata pasangan yang tinggal di Kallio. Kota Mumbai (India) menduduki peringkat kedua dengan sembilan dompet balik. Lalu Budapest (Hungaria) dan New York (US) dengan delapan dompet kembali. Amsterdam (Belanda) dan Moskow (Rusia) ada tujuh dompet dikembalikan. Ada empat dompet yang kembali saat dijatuhkan di Berlin (Jerman) dan Ljubljana (Slovenia). Di London, Inggris dan Warsawa, Polandia, warganya mengembalikan lima dompet yang mereka temukan. Kota Bucharest (Rumania), Zurich (Swiss) dan Rio de Janerio (Brasil) kejujuran mulai terkikis. Hanya empat dompet yang kembali. Di Praha (Ceko) cuma tiga dompet kembali. Si Spanyol, hanya dua dompet yang kembali saat dijatuhkan di Madrid. Mana kota yang warganya paling tak jujur? Hasilnya adalah Lisbon, Portugal. Di kota ini hanya satu dompet yang kembali. Namun, si penemu pasangan umur 60 tahunan bukan warga lokal. Mereka adalah turis dari Belanda yang sedang piknik di Lisbon. Sayang, tak ada tes dompet jatuh ini untuk Jakarta atau kota di Indonesia.

Sumber: http://goodispost.blogspot.com/2013/10/helsinki-dinobatkan-sebagai-kota.html
Copyright © Portal Goodispost | Hak Cipta Di Lindungin Oleh goodispost.blogspot.com
"Orang Finlandia jujur alamiah," kata Lasse Luomakoski, 27 tahun. Menurut pengusaha, yang salah satu penemu dompet itu, Finlandia kecil angka korupsinya dan jarang melanggar lampu merah. Bahkan, ketika dompet dijatuhkan di Kallio, daerah buruh, dompet tetap kembali. "Tentu dompet kami kembalikan. Kejujuran adalah bagian kepribadian kami," kata pasangan yang tinggal di Kallio. Kota Mumbai (India) menduduki peringkat kedua dengan sembilan dompet balik. Lalu Budapest (Hungaria) dan New York (US) dengan delapan dompet kembali. Amsterdam (Belanda) dan Moskow (Rusia) ada tujuh dompet dikembalikan. Ada empat dompet yang kembali saat dijatuhkan di Berlin (Jerman) dan Ljubljana (Slovenia). Di London, Inggris dan Warsawa, Polandia, warganya mengembalikan lima dompet yang mereka temukan. Kota Bucharest (Rumania), Zurich (Swiss) dan Rio de Janerio (Brasil) kejujuran mulai terkikis. Hanya empat dompet yang kembali. Di Praha (Ceko) cuma tiga dompet kembali. Si Spanyol, hanya dua dompet yang kembali saat dijatuhkan di Madrid. Mana kota yang warganya paling tak jujur? Hasilnya adalah Lisbon, Portugal. Di kota ini hanya satu dompet yang kembali. Namun, si penemu pasangan umur 60 tahunan bukan warga lokal. Mereka adalah turis dari Belanda yang sedang piknik di Lisbon. Sayang, tak ada tes dompet jatuh ini untuk Jakarta atau kota di Indonesia.

Sumber: http://goodispost.blogspot.com/2013/10/helsinki-dinobatkan-sebagai-kota.html
Copyright © Portal Goodispost | Hak Cipta Di Lindungin Oleh goodispost.blogspot.com

Bisa Anda bayangkan misalnya kalau Jakarta termasuk dalam kota yang dijadikan lokasi survey, berapakah dompet yang akan dikembalikan? Apakah penelitian ini bisa jadi tolok ukur tingkat kejujuran manusia di sebuah kota? Hal ini masih perlu diperdebatkan lagi.

Sumber: Koleksi Easy Tiger, Asia #1 Stickers Museum
Praktik mencontek misalnya, merupakan salah satu praktik KKN terkecil yang kita lakukan, belum lagi perilaku jam karet yang sudah sangat lumrah di Indonesia. Itu merupakan salah satu bentuk korupsi waktu. Terus ada juga nepotisme dalam lingkungan kerja, dan masih banyak lagi. “Awas Bahaya Laten Korupsi’. Nah, ini dia yang terutama. Korupsi sudah sangat parah merasuki sendi-sendi hidup kita. Sehingga baya laten yaitu bahaya turn-temurun inilah yang kita warisi dari generasi sebelum kita. Sebab budaya mengakar itulah kita sebagai generasi muda harus segera menyetopnya, sehingga dapat mewariskan generasi yang lebih baik lagi setelah kita. Korupsi saat ini sudah jauh merasuki serta merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara yang pada akhirnya menghancurkan negara Indonesia. Korupsi dari rezim ke rezim ibarat fenomena gunung es yang setiap waktu terus bertambah tinggi namun hanya kelihatan sebagain kecilnya saja di permukaan, sebaliknya dibawah permukaan itulah terdapat skala yang lebih mega dan dahsyat.

Sumber: Koleksi Easy Tiger, Asia #1 Stickers Museum

“Siapapun Boleh Naik, Korupsi Harus Turun”. Stiker ini berusaha menyentil mereka para pencari jabatan dalam dunia perpolitikan kita agar tahu diri dan cukup malu untuk tidak menjabat lagi mengingat kasus korupsi yang menyandung mereka. Atau, bagi kita generasi muda agar tetap bersih dan jauh dari praktik KKN sebelem menggapai cita-cita dan mimpi kita. Agar jauh dari segala tanggung jawab lahir dan batin yang kelak akan menggaggu kita. Tentunya kita tidak mau hal itu terjadi bukan?

No comments:

Post a Comment