Tuesday, 18 February 2014

Stiker Kassandra



Hahaha. Anda pasti menertawakan judul diatas. Kassandra? Apakah Kassandra telenovela yang ngetop tahun 90-an itu yang saya maksud? Ya, benar, siapa lagi kalau bukan dia. Entah mengapa saya ingin mengangkatnya sebagai sebuah postingan untuk blog kali ini. Toh stiker Kassandra yang ada di Easy Tiger, Asia #1 Stickers Museum merupakan salah satu stiker favorit pengunjung sebab mampu mengundang gelak tawa mereka (dapat saya pastikan bahwa mereka adalah generasi 90-an). Okay then, enough monkey business, we’ll go straight to the point. So this is the Kassandra sticker which I mentioned before.


Sumber: Koleksi Easy Tiger, Asia #1 Stickers Museum


Well, stiker ini menjadi saksi bisu telenovela Latin yang sempat merajai dunia pertelevisian kita. Itu merupakan zaman keemasan dimana ibu dan kakak perempuan kita mulai menyiapkan sapu tangan untuk siap banjir air mata melihat drama yang tak berkesudahan. Dan anehnya, mereka sudah menetapkan bahwa jam sekian adalah jamnya telenovela. So, kita para kaum lelaki terpaksa pasrah apalagi zaman itu mempunyai TV sebanyak 2 unit hanyalah mimpi bagi kaum menengah ke bawah. Maka mau tidak mau, suka tidak suka, kita terpaksa tersedot ke dalam drama yang diusung oleh Kassandra dan kawan-kawan. Dan kawan-kawan? Apa maksudnya?

Yes, di tahun 90-an bukan hanya saja Kassandra yang menghiasi layar kaca, namun juga terdapat Esmeralda, Maria Mercedes, Maria Cinta Yang Hilang, Rosalinda and many more. Anda masih punya rujukan lain? Sebutkan saja! Apa? Apakah saya mendengar Esmeralda, Marimar, Isabel, Marisol? Waoww, Anda hebat! Saya pastikan Anda sudah cukup berumur untuk tahu semuanya, berarti kita sama! Mereka menginvasi kita dengan drama penuh intrik yang tiada habisnya, namun saya sangat suka selera berpakaiannya, seksi dan panas kalau boleh dibilang. Ranum pula. Bagusnya lagi, belum ada sensor yang ketat untuk itu, beruntunglah kami. Tapi tetap saja adegan berciuman dan segala macamnya dipotong demi alasan tertentu.

Uniknya lagi, para kaum wanita sampai rela terhanyut drama yang dibawakan oleh telenovela-telenovela semacam ini. Mereka akan kisut ketika terjadi adegan pelukan mesra namun akan berteriak hebat jikalau sang tokoh utama akan meminum sesuatu yang tentunya teluh diracun oleh sang tokoh antagonis. “Jangaaaaaaaan diminum!” Kira-kira begitulah dan berharap televisi punya cukup telinga untuk mendengarnya. Pintar! Benar-benar drama yang memabukkan memang bagi ibu rumah tangga. Saya sampai heran bagaimana mereka bisa betah menontonnya. Apakah ini merupakan tontonan hiburan yang pas bagi para wanita (dari ibu rumah tangga, wanita karir, sampai pembantu rumah tangga sekalipun) sesaat setelah penat? Bisa jadi. Setelah mengepel, menyapu, mencuci piring, memasak, ngantor dan lain-lain, saya rasa tontonan telenovela merupakan tropi kemenangan yang pas bagi mereka. Setimpal!

Ini fenomena urban bagi saya. Tentang bagaimana bisa sebuah acara pertelevisian Latin dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Apakah plotnya atau tokohnya? Ataukah pakaiannya? Ataukah ketiganya? Well, apapun itu mereka Latino sukses meramunya menjadi sebuah tontonan yang menarik bagi kita masyarakat pertelevisian Indonesia. Sayangnya tontonan ini berada pada jam prime time dan menjadi musuh bersama masyarakat karena bertepatan dengan JBM alias Jam Belajar Masyarakat. Kita dihadapkan dua pilihan yang sulit namun tetap dapat ditebak siapa yang menang. Telenovela oh telenovela!

No comments:

Post a Comment