Hahaha. Anda pasti menertawakan judul diatas. Kassandra?
Apakah Kassandra telenovela yang ngetop tahun 90-an itu yang saya maksud? Ya,
benar, siapa lagi kalau bukan dia. Entah mengapa saya ingin mengangkatnya
sebagai sebuah postingan untuk blog kali ini. Toh stiker Kassandra yang ada di Easy
Tiger, Asia #1 Stickers Museum merupakan salah satu stiker favorit pengunjung
sebab mampu mengundang gelak tawa mereka (dapat saya pastikan bahwa mereka
adalah generasi 90-an). Okay then, enough monkey business, we’ll go straight to the
point. So this is the Kassandra sticker which I mentioned before.
Sumber: Koleksi Easy Tiger, Asia #1 Stickers Museum
Well, stiker ini menjadi saksi
bisu telenovela Latin yang sempat merajai dunia pertelevisian kita. Itu
merupakan zaman keemasan dimana ibu dan kakak perempuan kita mulai menyiapkan
sapu tangan untuk siap banjir air mata melihat drama yang tak berkesudahan. Dan
anehnya, mereka sudah menetapkan bahwa jam sekian adalah jamnya telenovela. So, kita para kaum lelaki terpaksa
pasrah apalagi zaman itu mempunyai TV sebanyak 2 unit hanyalah mimpi bagi kaum
menengah ke bawah. Maka mau tidak mau, suka tidak suka, kita terpaksa tersedot
ke dalam drama yang diusung oleh Kassandra dan kawan-kawan. Dan kawan-kawan?
Apa maksudnya?
Yes, di tahun 90-an bukan hanya saja Kassandra yang menghiasi layar
kaca, namun juga terdapat Esmeralda, Maria Mercedes, Maria Cinta Yang Hilang,
Rosalinda and many more. Anda masih
punya rujukan lain? Sebutkan saja! Apa? Apakah saya mendengar Esmeralda,
Marimar, Isabel, Marisol? Waoww, Anda hebat! Saya pastikan Anda sudah cukup
berumur untuk tahu semuanya, berarti kita sama! Mereka menginvasi kita dengan
drama penuh intrik yang tiada habisnya, namun saya sangat suka selera
berpakaiannya, seksi dan panas kalau boleh dibilang. Ranum pula. Bagusnya lagi,
belum ada sensor yang ketat untuk itu, beruntunglah kami. Tapi tetap saja
adegan berciuman dan segala macamnya dipotong demi alasan tertentu.
Uniknya lagi, para kaum wanita
sampai rela terhanyut drama yang dibawakan oleh telenovela-telenovela semacam
ini. Mereka akan kisut ketika terjadi adegan pelukan mesra namun akan berteriak
hebat jikalau sang tokoh utama akan meminum sesuatu yang tentunya teluh diracun
oleh sang tokoh antagonis. “Jangaaaaaaaan diminum!” Kira-kira begitulah dan
berharap televisi punya cukup telinga untuk mendengarnya. Pintar! Benar-benar
drama yang memabukkan memang bagi ibu rumah tangga. Saya sampai heran bagaimana
mereka bisa betah menontonnya. Apakah ini merupakan tontonan hiburan yang pas
bagi para wanita (dari ibu rumah tangga, wanita karir, sampai pembantu rumah
tangga sekalipun) sesaat setelah penat? Bisa jadi. Setelah mengepel, menyapu,
mencuci piring, memasak, ngantor dan
lain-lain, saya rasa tontonan telenovela merupakan tropi kemenangan yang pas
bagi mereka. Setimpal!
Ini fenomena urban bagi saya.
Tentang bagaimana bisa sebuah acara pertelevisian Latin dapat diterima dengan
baik oleh masyarakat. Apakah plotnya atau tokohnya? Ataukah pakaiannya? Ataukah
ketiganya? Well, apapun itu mereka Latino
sukses meramunya menjadi sebuah tontonan yang menarik bagi kita masyarakat
pertelevisian Indonesia. Sayangnya tontonan ini berada pada jam prime time dan
menjadi musuh bersama masyarakat karena bertepatan dengan JBM alias Jam Belajar
Masyarakat. Kita dihadapkan dua pilihan yang sulit namun tetap dapat ditebak siapa
yang menang. Telenovela oh telenovela!
No comments:
Post a Comment