Wednesday, 14 September 2016

Review Pameran Blurg! Project x Easy Tiger


Pertengahan Agustus kemarin, kami diundang oleh sebuah majalah youth culture independen asal Yogyakarta. Unit kesenian tulis menulis ini menamai diri mereka Blurg! Project. Sejak Mei kami terus berkorespondensi antar Yogyakarta dan Denpasar.  Komunikasi yang intens dengan diwakili oleh Doni serta Kaka akhirnya berhasil mendatangkan kami ke kota tempat kami mulai merintis yaitu Yogyakarta.
Pameran yang mengambil tajuk PENGIMPLEMENTASIAN SIKAP MERUNDUK DALAM SEBUAH RUANG PAMER STICKER PADA BASEMENT MILIK TEMEN SENDIRI” ini dipersiapkan sepenuhnya oleh Blurg! Project. Kami hanya mengurus keberangkatan ke Kota Gudeg dan keperluan tim display saja. Suatu koordinasi yang terpadu dari sebuah majalah yang usianya masih sangat belia ini.
 
Pameran ini diadakan guna merayakan terbitnya edisi Blurg! yang kedua yaitu edisi tentang Wearable Art yang mengusung misi: “Menstikerkan masyarakat, memasyarakatkan stiker”. Mengambil tempat di Mak Combrang, Kotabaru, Yogyakarta, pameran ini dibuka dengan syukuran tumpeng oleh pihak penyelenggara dan Mak Combrang selaku pemilik tempat. Selanjutnya dihajar dengan musik dari penampil seperti Sabarbar, BBDK, Dasonjah, Maze dan Chika & Pistol Air sehingga membuat para pengunjung yang hadir tidak beranjak dari posisinya.
 
Tak lupa pula hadir para barisan lapakers dari Jogja Record Store Club, Einn Project x Amazing Frontier, Live Sablonas oleh Rakasiwi, Siamulala, serta Goyang Ketombe. Terdapat pula media tempel sebagai ajang menempel stiker massal bagi para penunjung. Blurg! sendiri menghadirkan edisi majalah fisik mereka yang dibanderol dengan harga bersahabat sebagai media promosi.
Meskipun digeber telat sekitar pukul 8 malam, namun tak menyurutkan niatan para penggemar seni urban gambar tempel untuk datang menikmati pameran. Ruang pamer sendiri merupakan ruangan berukuran 3 kali 2 meter di basement milik tempat makan Mak Combrang. Pada akhirnya, sikap merunduk secara “literally” benar-benar harus dilakukan para pengunjung untuk melihat karya. Suatu konsep yang menarik dan berbeda.
Suatu gebrakan unik juga dihadirkan teman kami Galaksi Barber Barbar. Unit potong rambut non mesin yang melayani jasa cukur mencukur panggilan ini digawangi oleh Galih. Kebetulan, sang empunya usaha berhasil kami gaet untuk menambah keriaan acara. Alhasil, kombinasi antar musik, ruang pamer, lapak serta potongan-potongan rambut berserakan setidaknya menghidupkan suasana malam Sabtu pada waktu itu.

Terima kasih kami ucapkan juga kepada media partner yaitu  Pamit Yang2an Radio, Gisg Jogja, Majalah Cobra (majalah yang berpoison), Warning Magz serta tak lain tak bukan Mak Combrang dan Blurg! Project. Juga para macan-macan Easy Tiger yang sudah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu keberlangsungan acara serta menghadiri suguhan pameran yang dikemas secara sederhana ini. Tanpa kalian, pameran ini takkan mengaum seperti biasa! Sampai jumpa di lain kesempatan dan salam tempel!

Foto: Dokumentasi pribadi Blurg! Project

No comments:

Post a Comment