Perkenalan saya dengan seniman ini
tidaklah sengaja melalui sebuah media sosial. Ketertarikan kami yang sama akan music
British tahun 80-an mengantar saya pada Manuva. Karya gambar tempelnya yang
didominasi dengan image Ian Curtis serta Robert Smith menambah rasa penasaran
saya. Akhirnya datanglah kesempatan itu disaat ia mengirimkan karya-karya
stikernya pada pameran kami. Macan, sambutlah, Manuva!
Siapa nama street art Anda?
Halo
Easy Tiger, saya Manuva, saya collage
artist, saya juga sticker artist,
uhm entahlah saya tidak terlalu suka menjelaskan arti Manuva, sederhananya ya
karena menurut saya catchy aja dan
masih bisa disebut orang luar negeri.
Bagaimana proses Anda menghasilkan
karya? Apakah dengan stensil, grafitti, handdrawing,
kolase, atau proses digital dan teknik lainnya?
Prosesnya
sticker bermula dari hobi saya membuat kolase secara manual, dari majalah,
koran bekas, kardus, foto musisi, saya juga suka membuat leafpressing,
mengkolase daun-daunan , juga bunga, di-press hingga berubah warna, berikan
sentuhan cat air, kadang needle craft,
setelah jadi di-scan, kemudian cetak sticker.
Dalam perjalanannya beberapa kali ikut pameran di dalam negeri dan luar negeri,
trade dengan beberapa sticker artist dalam dan luar, dan tahun
ini akan dibukukan di Italia bersama beberapa artist dari beberapa negara. Tahun
lalu berpameran tunggal di ruang atas bertajuk Manuvarte. Banyak kesempatan
bagus dari karya seni berkat adanya Instagram, Facebook, dan sebagainya.
Bagaimana Anda mendistribusikan
karya Anda di jalan?
Distribusi
karya saya di jalan kadang slap, kadang di-slap oleh teman-teman sesama sticker artist, kita biasa share cerita seputar stiker di grup,
saling trade, saling slap.
Menurut Anda, bagaimana perkembangan dunia street art sendiri di kota Anda,
terlebih seni stiker?
Di kota Jakarta
sendiri cukup marak, di Wonogiri belum marak, saya kadang tinggal di Wonogiri
dan kadang Jakarta, terima kasih atas wawancaranya.
Berikut adalah sedikit cerita mengenai Manuva. Ia
sampai sekarang aktif menghasilkan karya-karya kolase dan berpameran pada
pameran stiker internasional. Keterlibatannya dalam sebuah ruang seni alternative
di Solo juga membuat karya-karyanya mudah dikenal melalui workshop yang
dibuatnya. Salut!
Foto: Arsip pribadi Manuva
Foto: Arsip pribadi Manuva
No comments:
Post a Comment