Inilah dia seorang seniman stiker, wheat paste, muralis, komikus asal Bumi Priangan. Putut Pramudiko namanya. Perkenalan kami dengannya pertama kali di Jogja Biennale awal November 2015. Setelah bercengkrama, barulah kami tahu bahwa ia aktif dalam pergerkan dunia gambar tempel di Bandung. Hal ini dapat dimaklumi sebab ia mengambil kuliah di salah satu perguruan tingi seni di Kota Kembang. Inilah sekelumit kisahnya dibalik nama Buat Kamu?.
Perkenalkan
sebelumnya nama aku Putut Pramudiko atau lebih biasa menggunakan nama jahat
"BUAT KAMU?" dengan maksud lain agar dalam memberikan apapun entah berupa
barang, jasa, atau sebuah cinta diberikan dengan rasa tulus tampa pamrih
sedikitpun.
Berawal
dari nama biasa pada tahun 2011 yang hadir tanpa perencanaan sebelumnya di
sebuah Padepokan Silat 212 dengan menggunakan teknik stencil dan pada tahun 2012
menggunakan teknik cukil kayu dengan pelat papan MDF berukuran kurang lebih 8cm
x 8cm di sebarkan antara teman ke teman terlebih dahulu.
Penyebaran
gambar tempelpun tak hanya di kalangan teman-teman Padepokan Silat 212 semata
lalu merambah pada plang rambu-rambu lalu lintas Kota Kembang. Parkiran
sepeda motor di mana aku meninggalkan beberapa gambar tempel pada spakboard
motor matic.
Secara
diam-diam saat menanti lampu hijau di jalan raya aku rekatkan pada kendaraan
umum, angkot, truck, bus, mobil angkut barang, spakbor bagian belakang motor
atau membagikan ke pengendara secara langsung. Saat
menyaksikan acara pentas musik aku lemparkan ke arah para pengunjung dan bila
berkesempatan menemui artisnya aku berikan secara langsung.
Pada
mulanya di padepokan silat 212 Bandung para pemuda yang bermain gambar tempel
hanya beberapa saja itupun hanya musiman, namun seiring dengan banyaknya
acara-acara pameran di luar kota maupun luar negeri mereka mulai tertarik
kembali untuk bermain gambar tempel dengan memerkenalkan nama jahatnya
masing-masing penuh beraneka ragam gaya visual yang disajikan sesuai karakter
personalnya.
Terima kasih Putut Pramudiko. Pria bergaya klasik nan kocak ini terus aktif didalam pergerakan dunia street art Kota Bandung. Macan dapat menemui karyanya bertebaran di sudut-sudut kota. Yogyakarta merupakan salah satu kawah candradimuka karyanya. kami sempat menemui beberapa disana dan sampai awal tahun 2016 tetap ada. Salut. Dibalik dunia kesenimanannya, ia juga merupakan salah satu vokalis band rekaannya sendiri. Sungguh seorang dengan multitalenta.
Foto: Arsip pribadi Putut Pramudiko.
No comments:
Post a Comment