Monday, 23 May 2016

Review Pameran Montreal Slaps, Kanada

Kami sempat berkorespondensi  dengan agen intelijen kami yaitu Jean Marc sekitar akhir tahun lalu untuk mendapatkan laporan mengenai event Montreal Slaps  di Kanada. Namun , apa daya, ditengah kesibukannya, ia belum mampu melaporkan kepada kami. Setelah penantian panjang, cerita itu akhirnya tiba dengan selamat ke meja redaksi kami. Mau tahu seperti apa? Simak!

Dear Tiger ;)
I am doing fantastic. My partner whom with I did organize the first Mtl Slaps just came back from working on the boats for more than year and we are already planning some new projects! A third exhibition for this fall is on the table + different appearance over the summer in some festivals.


As for the sticker scene in Montréal, now that we have made an exhibition for a second year in a row, we can firmly state that the sticker culture is doing well and is expanding which I found is a great news. We had more people coming over to last year edition, it was simply a blast. We received a good press from it and a lot of people talked about it, so we think that our goal was achieved. Some collabs resulted as well of the meeting of artists during the event.


Doing this show is something that bring people together and I strongly believe that it is the core of this project. Make people connect around the world around art. I believe that this kind of connection is something to should be celebrated. And they’re is so much to be shown. The people that participate ARE the exhibition, we only make it happen.
We'll keep you posted on our projects and will be happy to know more about yours!

Terima kasih kepada Jean Marc atas cerita singkatnya. Kami bersyukur akhirnya cerita ini datang. Maklum, penantian berbulan-bulan mengenai acara pameran stiker di Kanada ini jujur membuat kami resah sebab tak kunjung masuk. Tapi, Jean Marc akhirnya telah berbagi dengan kita para macan. Semoga info ini bermanfaat dan mari terus aktif dalam dunia gambar tempel. Salam!

Foto: Arsip pribadi Anew Street Art


Sunday, 22 May 2016

Pengarsipan Museum


Salah satu tujuan dari museum adalah pengarsipan yang baik dan rapi. Kami pernah membaca sebuah artikel mengenai betapa terorganisirnya pengarsipan dokumen fotografi majalah National Geographic. Di dalam kantor pusatnya di Wahington DC, Amerika Serikat, sebuah ruang bawah tanah lengkap dengan lemari-lemari arsip dan pendingin udara serta pengatur temperatur melindungi karya foto yang usianya bisa mencapai 100 tahun. 


Oke, mari sejenak lupakan majalah itu. Kita beralih kepada museum tercinta easy Tiger. Didalam markas besar kami, segala bentuk pengarsipan kami lakukan secara manual terlebih dahulu. Stiker-stiker yang masuk melalui donasi ataupun dari beragai sumber lainnya diseleksi secara kategori. Stiker-stiker ini kemudian ditaruh di amplop khusus sebagai arsip dan didata secara digital. Proses pendataan digital ini dilakukan dengan cara scanning sehingga dapat diunggah ke data store kami ataupun di Flickr. Selanjutnya, arispstiker asli kami simpan di rak khusus stiker sehingga dapat memudahkan untuk mencari gambar tempel yang dimaksud. Pengunjung blog kami juga dapat mengunduhnya secara bebas. Nah, penasara bagaimana arsip kami tersimpan? Kunjungi kami di Jalan Tambaksari No. 3A, Sanur, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali.

Monday, 16 May 2016

Special Feature: Sticker Kitty


Seputar tengah tahun 2014 saya mendapat sebuah like pada page museum di Facebook dari seseorang yang bernama Catherine Tedford. Wanita yang disapa Cathy ini adalah seorang penggemar street art sticker. Dan ternyata ia adalah seorang Gallery Director dari The Richard F. Brush Art Gallery & Permanent Collection dari St. Lawrence University yang berbasis di New York, Amerika Serikat.


 Pahlawan kami, Cathy Tedford didepan pamerannya Re-writing The Streets

Cathy mengoleksi banyak stiker dari New York dan Berlin, dengan stiker juga dari Kanada, Mesir, Inggris, Jerman, Rusia, Spanyol, Ukraina, Amerika Serikat, dan lainnya sejak 2003. Ia bahkan memiliki arisp stiker yang usianya 100 tahun! Berdasarkan penuturannya, Cathy selalu memiliki ketertarikan akan stiker beraliran politik. Stiker yang ada kemudian diarsipkan dalam bentuk data digital untuk kepentingan pendidikan dan penelitian, sungguh sebuah tujuan yang sangat mulia. 
  
Sekitar 2600-an stiker dari berbagai macam negara telah dikumpulkannya. Berbagai macam pula ukuran, desain, pesan, gambar yang terkandung didalamnya. Setiap stiker memiliki keunikan tersendiri. Bagi Cathy, stiker banyak ditemui disetiap sudut jalanan kota. Beberapa seniman ternama, seperti Shepard Fairey dengan kampanye Obey The Giant-nya, juga ada nama Tower, Prost dan Ping-Pong berkarya melalui stiker. Seniman lainnya juga menumpahkan ironi dan humor atas iklan komersial yang disebut Cathy sebagai culture jamming. Sesuai dengan penempatannya, stiker-stiker ini juga menyuarakan suara dan sentiment anti otoritas pemerintah lokal, bahkan berisikan pesan-pesan politik yang sangat spesifik seperti perang dan konflik, kapitalisme, degradasi lingkungan, politik SARA dan lainnya. 

Pemikiran-pemikiran Cathy bagi kami pribadi merupakan pemikiran yang sangat mencerahkan. Darinyalah kami belajar tentang bagaiaman pentingnya pengarsipan sebuah stiker sebagai saksi sejarah. cathy dengan Sticker Kitty-nya memiliki database tersendiri yang rapi disusun di http://www.stlawu.edu/gallery/digitalcollections/streetartgraphics.php. Cathy juga aktif menulis di website pribadinya yang beralamatkan https://stickerkitty.com/. Pencarian saya yang tak sengaja di mesin pencari Google mempertemukan kami dengannya. Korespondensi yang masih terjalin hingga kini membuat kami sering bertukar cinderamata berupa stiker, zine, bahkan buku. Kami mempromosikan stiker-stiker politik social Indonesia yang diwakili dengan karya dari anti Tank, Media Legal, Metavana sampai pada Nobody Corp. Cathy juga menyumbangkan kami beberapa sumbangan berharga berupa zine dan buku-buku street art yang dengan manis melengkapi koleksi perpustakaan kecil museum. Terima kasih Cathy. Tak lupa pula kami juga ingin mengabarkan bahwa ia akan segera melakukan pameran di Jerman bersama Oli teman saya dari Hatch Kingdom, Berlin. Segera nantikan! 


Foto: Arsip pribadi Sticker Kitty








Preview Pameran Stiker Crusty Creatures 2 Di Kanada

Kali ini kami kembali melakukan sedikit preview akan pameran stiker Crusty Creatures 2 yang segera berlangsung di Kanda  tahun 2016 ini. Kami berhasil menjalin korespondensi dengan teman kami Andreas Musta. Berikut adalah sedikit bocoran mengenai acara mendatang. Preview yang kami tampilkan adalah dalam versi bahasa Inggris, semoga Anda pembaca Indonesia tidak berkeberatan.

How was the atmosphere of the sticker culture in Canada?
Sticker culture is very much alive in Canada. Visitors will find stickers in every city and small town. Many of us trade and connect over the internet. Vancouver, Toronto and Montreal communities organize international sticker events, and several Canadian sticker artists are affiliated with international sticker crews who post each others work.


Are you planning to receive any feedback from the visitors after see the exhibition later?
The best feedback from previous events is seeing new works and new artists on the streets. Many of the artists maintain contact after meeting at our events. We have no formal feedback system, so that is something to consider in the next show. Of course we get a lot of comments on Instagram, Twitter, and Facebook, but we have no central collection of information.

How about your personal opinion about the exhibition?
This will be our 4th international adhesive art exhibit in the past 5 years. I find that incredible. So many artists have contributed and several came in from other cities for the previous shows to help prepare the exhibitions. Sticker art is frequently overlooked or ignored by art critics, even those who cover graffiti and urban art. We have found our shows satisfy a need, a desire for like-minded souls to create and celebrate our art. We share stories and techniques, and revel in a public explosion what is usually a subtle, discreet, and lonely activity.

Can you share for a lil bit about what's the idea behind the exhibition?
The name 'Crusty Creatures' reveals our preference for character art (faces, monsters, portraits, etc.) that is more accessible to the public, but we celebrate all adhesive art, including name tags. The joy of sticker art is that anyone can do it, no matter how old, how wealthy, or how crusty. All it takes is ink, paper and glue, and a sense of shared ownership of our public spaces, a feeling that everyone, not just wealthy businesses, have the right to get our messages out for all to see, whether on our bicycles, skateboards, cars or street furniture. At our exhibition we will show people different ways to produce stickers, and encourage strangers to collaborate and display designs using varied techniques. This year we are also including an all-ages session to address the huge interest for sticker art among teenagers.
Thanks for your interest! Crusty Creatures 2 will be held at La Revolucion, 2848 Dundas Street West, Toronto, on August 13, 2016. Submissions are welcome by August 1 to Andres Musta, 266 Aldred Drive, Port Perry, ON, L9L 1B6, Canada.

Ya, itulah yang bisa kami bagi dengan Anda pembaca mengenai pameran Crusty Creatures 2. Terima kasih kepada Andreas Musta yang telah bersedia membagikan preview-nya terhadap pameran stiker di Ontario. Semoga acara yang dirancang dapat berjalan dengan aman dan lancar. Dan jangan lupa, kami akan memberikan review-nya segera setelah pameran dilangsungkan. Salam tempel!








Thursday, 12 May 2016

Stick It With Manuva


Perkenalan saya dengan seniman ini tidaklah sengaja melalui sebuah media sosial. Ketertarikan kami yang sama akan music British tahun 80-an mengantar saya pada Manuva. Karya gambar tempelnya yang didominasi dengan image Ian Curtis serta Robert Smith menambah rasa penasaran saya. Akhirnya datanglah kesempatan itu disaat ia mengirimkan karya-karya stikernya pada pameran kami. Macan, sambutlah, Manuva!

Siapa nama street art Anda?
Halo Easy Tiger, saya Manuva, saya collage artist, saya juga sticker artist, uhm entahlah saya tidak terlalu suka menjelaskan arti Manuva, sederhananya ya karena menurut saya catchy aja dan masih bisa disebut orang luar negeri.

Bagaimana proses Anda menghasilkan karya? Apakah dengan stensil, grafitti, handdrawing, kolase, atau proses digital dan teknik lainnya?
Prosesnya sticker bermula dari hobi saya membuat kolase secara manual, dari majalah, koran bekas, kardus, foto musisi, saya juga suka membuat leafpressing, mengkolase daun-daunan , juga bunga, di-press hingga berubah warna, berikan sentuhan cat air, kadang needle craft, setelah jadi di-scan, kemudian cetak sticker. Dalam perjalanannya beberapa kali ikut pameran di dalam negeri dan luar negeri, trade dengan beberapa sticker artist dalam dan luar, dan tahun ini akan dibukukan di Italia bersama beberapa artist dari beberapa negara. Tahun lalu berpameran tunggal di ruang atas bertajuk Manuvarte. Banyak kesempatan bagus dari karya seni berkat adanya Instagram, Facebook, dan sebagainya.

 

Bagaimana Anda mendistribusikan karya Anda di jalan?
Distribusi karya saya di jalan kadang slap, kadang di-slap oleh teman-teman sesama sticker artist, kita biasa share cerita seputar stiker di grup, saling trade, saling slap.
  
 
 

Menurut Anda, bagaimana perkembangan dunia street art sendiri di kota Anda, terlebih seni stiker?
Di kota Jakarta sendiri cukup marak, di Wonogiri belum marak, saya kadang tinggal di Wonogiri dan  kadang Jakarta, terima kasih atas wawancaranya.

Berikut adalah sedikit cerita mengenai Manuva. Ia sampai sekarang aktif menghasilkan karya-karya kolase dan berpameran pada pameran stiker internasional. Keterlibatannya dalam sebuah ruang seni alternative di Solo juga membuat karya-karyanya mudah dikenal melalui workshop yang dibuatnya. Salut!

Foto: Arsip pribadi Manuva