Tuesday, 16 June 2015

Stiker Si Unyil



Saya mendapati stiker si Unyil dari intelijen saya sekitar 2 tahun yang lalu. Baru kali ini saya mendapat kesempatan untuk membahasnya. Maafkan atas keterlambatan ini. 
Stiker Si Unyil yang berukuran sebesar ukuran A5 ini merupakan 4 seri terpisah dengan seri yang berbeda-beda dengan laokn cerita yang berbeda pula. Panel-panel cerita yang terdapat didalamnya pun berupa panel-panel komik yang tertata rapi mirip gambar umbul.

Mengutip dari Wikipedia, Si Unyil adalah film seri televisi Indonesia produksi PPFN yang mengudara setiap hari Minggu pagi di stasiun TVRI dimulai pada tanggal 5 April 1981 sampai 1993. Si Unyil ini diciptakan oleh Suyadi atau yang biasa disapa Pak Raden.
Ditujukan kepada anak-anak, film seri boneka ini menceritakan tentang seorang anak Sekolah Dasar bernama Unyil dan petualangannya bersama teman-temannya. Kata "Unyil" berasal dari "mungil" yang berarti "kecil".
Tokoh-tokoh:

  •  Unyil 
  •  Ucrit
  • Usro
  • Pak Raden
  • Pak Ogah
  • Kinoy
  • Meilani
  • Tina
  • Bun Bun
  • Pak Ableh
  • Cuplis
  • Pak Lurah
  • Endut
  • Mbok Bariah

 
 

Si Unyil telah menjadi salah satu bagian tak terpisahkan dari budaya populer di Indonesia, dan banyak orang tidak dapat melupakan berbagai unsur seri ini, mulai dari lagu temanya yang dimulai dengan kata-kata "Hom-pim-pah alaiyum gambreng!" sampai tokoh-tokoh seperti Pak Raden dan Pak Ogah dan kalimat seperti "Cepek dulu dong!". Bagi saya pribadi, serial anak ini sudah menjadi pop culture sendiri mengingat banyaknya pengikut cult Si Unyil.

Saat ini boneka-boneka si Unyil telah menjadi koleksi Museum Wayang di Jakarta. Jangan salah, stiker Si Unyil juga dapat Anda temui di Easy Tiger, Asia #1 Stickers Museum. Bagaimana bisa sampai dicetaknya stiker ini masihlah merupakan sebuah misteri. Namun saya memiliki teori sendiri, yaitu disebabkan tayangan anak yang sudah melegenda ini, abang-abang depan sekolah pun mampu menangkap peluang pasar yang ada. Jadilah dijual. Banyak anak-anak yang membeli sebagai akibat gandrungnya minat mereka terhadap cerita Si Unyil yang bisa didapatkan dalam sebuah seri sebagai pengganti lakon yang ada di dalam televisi. Menarik bukan?

Foto:Arsip pribadi

No comments:

Post a Comment