Sunday, 21 June 2015

Merthi Kampung Bausasran

3 hari terakhir, sedari Jumat-Minggu, 19-21 Juni 2015, Forum Street Art Yogyakarta mengadakan kegiatan Merthi Kampung di kampung Bausasran. Kegiatan yang disertai sikap kooperatif warga kampung ini berfokus pada 'renovasi visual' pada beberapa titik di wilayah yang berada di selatan Stasiun Lempuyangan.

Saya bergabung sekitar sore hari pukul 5. Tampak keramian para street artist yang siap menumpahkan karyanya pada tembok sisi utara perempatan lampu merah Bausasran. Warna dasar putih segera saja digambari graffiti, mural, poster wheat paste maupun stensil.

Terdapat nama-nama seperti Anti Tank, Methodos, Zenk, Uno Cask, Kukomikan, Digie Sigit, Media Legal, Guerillas yang menghiasi tembok menjadi semakin hidup. Saya, dengan stiker yang ada di tangan tak lupa pula membombing beberapa titik walaupun dengan medium yang lebih kecil. Alhasil gardu listrik dan signage menjadi sasaran bombing mengingat media tempel yang bersahabat bagi kertas stiker. Tak terlihat memang dibanding mural atau graffiti, tapi setidaknya sudah memberikan sedikit sentuhan. Berikut adalah penampakannya:



Sepintas kecil dan mungkin saja berumur pendek di jalan. Tapi ya sudahlah, mari kita abaikan faktor itu. Saya harap pesan-pesan subversif dalam stiker ini dapat mengajak warga untuk sejenak berpikir kembali tentang fenomena urban yang menaunginya. Salam tempel!

Tuesday, 16 June 2015

Stiker Si Unyil



Saya mendapati stiker si Unyil dari intelijen saya sekitar 2 tahun yang lalu. Baru kali ini saya mendapat kesempatan untuk membahasnya. Maafkan atas keterlambatan ini. 
Stiker Si Unyil yang berukuran sebesar ukuran A5 ini merupakan 4 seri terpisah dengan seri yang berbeda-beda dengan laokn cerita yang berbeda pula. Panel-panel cerita yang terdapat didalamnya pun berupa panel-panel komik yang tertata rapi mirip gambar umbul.

Mengutip dari Wikipedia, Si Unyil adalah film seri televisi Indonesia produksi PPFN yang mengudara setiap hari Minggu pagi di stasiun TVRI dimulai pada tanggal 5 April 1981 sampai 1993. Si Unyil ini diciptakan oleh Suyadi atau yang biasa disapa Pak Raden.
Ditujukan kepada anak-anak, film seri boneka ini menceritakan tentang seorang anak Sekolah Dasar bernama Unyil dan petualangannya bersama teman-temannya. Kata "Unyil" berasal dari "mungil" yang berarti "kecil".
Tokoh-tokoh:

  •  Unyil 
  •  Ucrit
  • Usro
  • Pak Raden
  • Pak Ogah
  • Kinoy
  • Meilani
  • Tina
  • Bun Bun
  • Pak Ableh
  • Cuplis
  • Pak Lurah
  • Endut
  • Mbok Bariah

 
 

Si Unyil telah menjadi salah satu bagian tak terpisahkan dari budaya populer di Indonesia, dan banyak orang tidak dapat melupakan berbagai unsur seri ini, mulai dari lagu temanya yang dimulai dengan kata-kata "Hom-pim-pah alaiyum gambreng!" sampai tokoh-tokoh seperti Pak Raden dan Pak Ogah dan kalimat seperti "Cepek dulu dong!". Bagi saya pribadi, serial anak ini sudah menjadi pop culture sendiri mengingat banyaknya pengikut cult Si Unyil.

Saat ini boneka-boneka si Unyil telah menjadi koleksi Museum Wayang di Jakarta. Jangan salah, stiker Si Unyil juga dapat Anda temui di Easy Tiger, Asia #1 Stickers Museum. Bagaimana bisa sampai dicetaknya stiker ini masihlah merupakan sebuah misteri. Namun saya memiliki teori sendiri, yaitu disebabkan tayangan anak yang sudah melegenda ini, abang-abang depan sekolah pun mampu menangkap peluang pasar yang ada. Jadilah dijual. Banyak anak-anak yang membeli sebagai akibat gandrungnya minat mereka terhadap cerita Si Unyil yang bisa didapatkan dalam sebuah seri sebagai pengganti lakon yang ada di dalam televisi. Menarik bukan?

Foto:Arsip pribadi

Monday, 15 June 2015

281 Anti Nuke, Sticker Artist Dari Jepang

Hola amigo. Berjumpa lagi. Bulan Juni ini saya banyak menulis. Itu bagus buat menajamkan skill saya. Langsung saja. Beberapa hari terakhir saya berselancar di dunia maya dan menemukan seorang street artist dari Jepang yang bernama 281 Anti Nuke. Pria asal Jepang ini menuai popularitas berkat aksinya menempelkan stiker-stiker protes anti pemerintah di seputaran Shibuya, Tokyo.

Apa isi stikernya? Ternyata adalah berupa grafis dan tulisan tentang protes rencana program reaktor nuklir yang diplot oleh pemerintah Jepang. Dalam sebuah wawancara, Nuke-san, demikian ia biasa disapa, tidak setuju dengan program nuklir ini. Ia merasa pasca tsunami yang menghancurkan wilayah timur Jepang pada Maret 2011, sudah saatnya Jepang mengevaluasi program nuklirnya. Ini demi tujuan mulia yaitu keberlangsungan hidup manusia dan juga ekosistem itu sendiri.

Tak heran dalam karya poster maupun stikernya berisikan pesan-pesan seperti "I Hate (Acid) Rain', "Don't Trust Government", "Pay Tax Or Die" dan lain-lain. Protes-protes ini ditujukan kepada pemerintah agar segera menutup reaktor nuklirnya dengan berkaca pada kasus kebocoran reaktor nuklir Daiichi Fukushima. Nuke-san menaruh perhatian pada kelangsungan kehidupan masyarakat Negeri Sakura mengingat negara ini pernah diguncang dua kali bom atom yaitu pada Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945. Tentunya dengan belajar dari pengalaman ini, Nuke-san tidak ingin hal ini terjadi lagi. Stiker dan poster di jalan menjadi media yang efektif di jalan untuk menyuarakan protesnya. Berikut beberapa penampakan poster dan stikernya:






Stiker dan poster-poster yang ditempel ini dipasang di ruang publik Tokyo yang ramai yaitu disekitar stasiun Shibuya dengan target keramaian penumpang stasiun yang lalu lalang. Misi Nuke-san adalah mencoba menraik perhatian masyarakat Jepang untuk kembali merenung akan bahaya program nuklir terhadap manusia dan lingkungan. Tsunami Maret 2011 adalah acuan Nuke-san untuk memprotes pemerintah Jepang yang saat pasca insiden dipimpin oleh Perdana Menteri Shinzo Abe. Tak heran, nada-nada anti pemerintah sering disuarakan oleh Nuke-san. Ia menilai pemerintah Jepang menarik pajak dari warga Jepang untuk kembali 'membunuh' warga Jepang itu sendiri lewat reaktor nuklirnya. Hal ini tertera jelas dalam karyanya yang bertajuk "Japan Kill Japanese". Tanpa disangka, terdapat juga reaksi dari pihak yang yang dikritik. Konon, Nuke-san sering mendapat ancaman pembunuhan akibat protesnya ini. Bahkan ketika akun Twitter-nya dibuka, banyak terdapat ancaman sampai diretas oleh pihak-pihak yang tak bertanggungjawab.

Dari ribuan orang yang memadati kawasan Shibuya, Nuke-san berharap tentunya terdapat satu dua orang yang setidaknya 'aware' dan 'concern' terhadap karyanya. Dalam sebuah wawancara, Nuke-san menyayangkan sikap masyarakat Jepang yang sudah tidak menaruh perhatian lagi terhadap isu reaktor nuklir ini. Namun, di sisi lain, terdapat juga warga yang peduli. Terlepas dari jumlahnya, Nuke-san tetap menempelkan karyanya di jalan sebab jalan merupakan media yang pas untuk berkarya dibanding museum atau galeri. Ia mengakui karyanya di jalan adalah ilegal dan argumen masyarakat terhadap karyanya berupa vandalisme adalah argumen yang valid. Tetapi Nuke-san tetap berkarya di jalan atas nama protes dan menyarakan ketidakadilan.





 



Pria ini tetap menjalankan aksinya di jalan dengan persona yang serba misterius. Mengenakan pakaian serba hitam dengan hoodie yang menutup kepala, kacamata hitam serta masker, Nuke-san bersiap 'menyerang' jalanan ibukota Negeri Sakura. Dia disebut media sebagai Banksy-nya Jepang, pembaca sekalian, kita sambut, 281 Anti Nuke!

Sumber foto: Google.

Fenomena Stiker


Stiker. Benda kecil yang sepertinya sepele. penting tidak penting namun tetap eksis dalam masyarakat. Stiker seperti yang kita ketahui bisa berupa gambar atau tulisan dan dapat ditempelkan pada suatu tempat, misalnya ditempelkan di motor, kaca, buku, helm, lemari, telepon genggam dan banyak medium lainnya. Penggunaan stiker dapat ditemui di seluruh lapisan masyarakat. Benda unik yang  satu ini tak hanya digunakan oleh anak-anak, namun banyak pula orang dewasa yang memanfaatkan stiker dengan berbagai alasan.

Anak-anak biasa mendapatkan stiker sebagai hadiah dari makanan kemasan yang mereka beli.Entah itu makanan yang dibeli di supermarket maupun yang dijual abang-abang depan sekolah. Biasanya stiker yang didapatkan berfungsi sebagai tato tiruan yang dapat ditempelkan di badan. Namun banyak juga stiker yang digunakan anak-anak tersebut berfungsi sebagai pengenal bukti diri peralatan sekolah mereka. Sebuah fungsi yang unik.

Bagi orang dewasa, stiker memiliki berbagai kegunaan lain seperti misalnya sebagai seni yang dapat ditempelkan di mobil, sepeda motor, helm dan lain sebagainya. Terdapat banyak pengusaha yang juga memanfaatkan penggunaan sebagai wahana promosi usaha yang mereka jalankan. Penggunaan ini dapat buat apa saja tergantung bentuknya, jenis bahan pembuatan, tulisan atau gambar yang terdapat pada stiker serta fungsi dan tujuan pembuatan sendiri.
Manfaat stiker di dalam kehidupan penggunaan stiker bervariasi dan bisa digolongkan menurut kebutuhan penggunanya, antara lain:


1. Tanda, Bukti diri atau Simbol
Stiker dapat digunakan buat memberikan tanda tentang sesuatu yang telah dilakukan, misalnya pemberian stiker pada mobil yang telah dilakukan inspeksi dan dinyatakan lulus uji emisi, setelah perbaikan dan service atau sebagai tanda spesifik buat memasuki suatu kawasan tertentu. Stiker dapat juga digunakan sebagai simbol dari jenis produk atau yang biasa disebut logo atau emblem pada bidang otomotif baik motor maupun mobil. Suatu organisasi atau serikat juga banyak yang menggunakan stiker yang mereka fungsikan sebagai tanda anggota.


2. Keamanan
Berfungsi untuk menunjukkan bahwa produk yang masih baru belum pernah digunakan atau asli. Dalam dunia otomotif penggunaannya juga dapat sebagai alat keamanan, misalnya pada stiker film buat kaca pelindung matahari.


3. Iklan
Salah satu cara beriklan yang paling mudah, murah dan efisien ialah dengan membuat sebuah stiker yang berisi tanda, simbol atau keterangan tentang sesuatu yang ingin mereka sampaikan kepada orang lain tentang produk sang pengiklan.

4. Bisnis
Banyak sekarang kita jumpai perusahaan, kios, toko, lapak yang membuat, menyediakan dan menjual sebagai bisnis. Dengan bahan standar yang murah dan mudah didapat, bisnis ini menjanjikan laba yang lumayan bagi para pelaku bisnis stiker.


5. Seni
Stiker juga merupakan suatu hasil seni yang diciptakan melalui kreatifitas pembuatnya. Hasil dari seni ini dapat berupa striping yang digunakan buat menambahkan nilai seni dan estetika pada produk kendaraan bermotor baik sepeda motor maupun mobil, decals, stciker printing pada kaos, baju, perlengkapan dan perabotan rumah tangga.


6. Dekorasi
Salah satu manfaat stiker ialah sebagai penghias dan pemanis dari sebuah benda, misalnya pada motor dan mobil yang biasa kita sebut dengan decals atau striping body. Dalam dunia otomotif penggunaan stiker merupakan sesuatu yang wajib. Bahkan ada penggemar otomotif yang rela mengeluarkan sejumlah uang buat mendapatkan yang diinginkannya.


Berkembangnya penggunaan stiker membuat ketenaran menjadi merambah hampir ke berbagai lapisan masyarakat yang ada di seluruh dunia. Memang, bukanlah kebutuhan pokoknya yang harus dipenuhi, namun sebab penjual banyak sekali tersebar di berbagai penjuru kota, dengan desain lucu yang menarik maka banyak orang yang secara tak langsung tergerak buat membeli stiker yang dijual tersebut. Sayangnya, hingga saat ini masih belum diketahui siapa penemu stiker pertama kali. Berbagai literatur pun tak ada yang membahas mengenai penemu stiker pertama kali di dunia. Hal ini sangat disayangkan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Perpustakaan Negara Republik Indonesia atau luar negeri, internet, media cetak juga belum ada yang pernah mencantumkan siapa penemu dan pembuat stiker pertama kali bahkan mengulas tentang sejarah serta perkembangannya sampai saat ini. Padahal stiker ialah barang yang sangat mudah kita temui dan sering kita gunakan dalam semua kegiatan. Benda yang sangat dekat dengan keseharian kita namun juga terasa jauh dari atensi kita.



Samantha Lo, Sticker Lady Asal Singapura

Seminggu terakhir sya mengeksplor tentang seorang street artist asal Singapura yang mengguncang negaranya sendiri dengan stiker. Dia adalah Samantha Lo. Wanita yang terbilang masih muda ini beraksi dengan menempelkan stiker-stiker artsy namun sedikit menggelitik di tiang-tiang lampu merah kota. Isinya beragam seperti "My Grandfather Road", "Limpeh", “Press Once Can Already”, “Anyhow Paste Kena Fine” dan masih banyak lagi.

Penangkapan Lo, diprotes lebih dari 14.000 orang yang telah menandatangani petisi online menyerukan keringanan hukuman baginya. Hal ini telah memicu kontroversi di Singapura, yang terkenal karena penegakan hukumnya yang ketat.
 
Stiker Lo pertama kali muncul awal tahun 2012, dan termasuk gambar monokrom dari pria yang lebih tua bergaya hitam-putih, dengan kata "Limpeh" - yang berarti "Ayahmu" - yang kadang-kadang digunakan sebagai ungkapan kasar di Singapura. Beberapa orang bahkan menyamakannya dengan Lee Kuan Yew, negarawan Negeri Singa.

Berikut beberapa penampakan stikernya yang bisa saya share:






Samantha dengan berani menempelkan stiker-stiker ini di ruang publik dan berusaha mengajak berdialog dengan warga Singapura. Dalam salah satu wawancaranya, ia menyesalkan perubahan yang sangat cepat dalam modernitas Singapura sehingga mengaburkan identitas negaranya sendiri. Tanpa bermaksud mengeluarkan maksud yang subversif dan kontroversial, stiker-stiker Samantha cukup menggelitik bagi mereka yang melihatnya atau setidaknya mengajak warga Singapura untuk berpikir kembali tentang fenomena modernitas yang menyertai negara itu.

Beginilah sedikit pernyataan Samantha menganai hal ini: "I like to create visual pieces and concepts that communicate some sort of messages to challenge and provoke. It all started after much research, a result of my interest in the local culture, or the question of its existence. I wanted to communicate my research across the public, posing these questions back at them through pieces and concepts."


 Foto: Samantha Lo

Namun,di sisi lain, banyak juga warga yang tak setuju dengan aksi Samantha ini. Pada sebuah diskusi online, terdapat opini yang menyetujui bahwa aksi Samantha adalah aksi vandalisme, bukanlah aktivitas seni. Sehingga Samantha layak diberi hukuman atas perbuatannya. Ketika ditangkap oleh pihak berwenang, Samantha dijatuhkan hukuman denda dan harus melakukan community service.

Terlepas dari semua kontroversi diatas, tindakan Samantha diatas yang menempelkan stiker di jalanan Singapura dengan peraturannya yang serba ketat merupakan sebuah bukti perlawanan dari street artist terhadap otoritas yang konservatif. Dan sasaran yang lebih utama adalah masyarakat modern itu sendiri. Tentang pentingnya berhenti sejenak dari rutinitas sehari-hari, merayakan kehidupan melalui seni, menertawakan diri sendiri, bahkan mengeluarkan kritik terhadap sendiri.

Samantha bermain dengan kata-kata yang sederhana namun mampu mengajak warga Singapura berpikir kembali tentang eksistensi dan identitas mereka dalam pergaulan global. Sedikit impak yang diakibatkan oleh Samantha ini tentu masih berpeluang utnuk dipertanyakan kembali maksudnya, Apakah ini adalah sebuah sentimen pribadi ataukah gerakan perlawanan. Yang jelas dengan aksinya Samantha mampu 'mengundang; para street artist lainnya agar dapat 'berkarya' di jalanan Negeri Singa.



Sunday, 14 June 2015

Stiker Sailor Moon


Halo. Langsung saja. Saya mendapati stiker sailor Moon ini dari salah satu intelijen stiker saya dari lamongan. Sungguh sebuah stiker yang klasik. Ternyata sailor Moon sudah merambah Indonesia sejak zaman 90-an dimana itu merupakan zaman emas bagi mereka yang terlahir di era 80-an.

Karakter feminis yang terkandung didalamnya dapat menarik perhatian anak-anak perempuan. Abang-abang penjual stiker depan sekolah tentu menangkap fenomena ini. Jadilah sailor Moon menampakkan dirinya dalam rupa stiker. Walaupun penggambarannya yang terkadang tidak proporsional dengan warna yang pas-pasan, tetap saja stiker ini patut diacungi jempol.

Sedikit dari Wikipedia, Sailor Moon (美少女戦士セーラームーン Bishōjo Senshi Sērā Mūn?, dikenal juga dengan nama Pretty Soldier Sailor Moon) adalah judul sebuah franchise terkenal yang diciptakan oleh seniman manga Jepang Naoko Takeuchi. Bercerita tentang kepahlawanan 5 gadis dengan kekuatan super dari elemen-elemen alam dan tata surya melawan berbagai musuh dari kegelapan. Mereka memiliki misi mencari sang putri bulan dan Kristal Perak.

Tentu dengan jalan cerita seperti diatas mampu menarik perhatian anak-anak perempuan agar mengikuti terus tayangannya di televisi. serta tak lupa pula mengkoleksi stikernya. Sungguh sebuah paket yang komplit untuk menjunjung tinggi idola asal Negeri Sakura ini. 




Nikmati stiker klasik ini sambil bernostalgia. Kembali ke zaman keemasan Anda! Dan jangan lupa kunjungi museum kami jika ingin melihat koleksinya langsung! Kami tunggu kehadiran Anda!


Foto: Arsip pribadi

Saturday, 13 June 2015

Review Pameran Mendadak Stiker



Lama tidak berjumpa. Ini tulisan pertama di tahun 2015. Semoga berkenan. Sekitar awal April saya menghadiri sebuah pameran stiker di Dongeng Kopi and Indie Book Corner. Saya mendapatkan info sedikit terlambat sehingga tidak sempat mengikuti pembukaan pameran maupun artist talk-nya. Sayang sekali.

Pameran yang berjudul “Mendadak Stiker” ini sudah kedua kalinya diselenggarakan (dan yang pertama pun saya luput menghadirinya, sungguh sial), dan dikurasi oleh Andres Busrianto, Hakim Faizal dan Irwan Bajang. Pameran ini diikuti sekitar 50 partisipan, diantara partisipan tersebut tidak hanya berasal dari Indonesia saja melainkan juga dari Korea Selatan, Polandia, Australia dan Filipina. Sebagian besar adalah street artist dari Yogyakarta. 

Pameran ini digelar di Dongeng Kopi dan Indie Book Jogja yang beralamat di Jalan Wahid Hasyim No 3 Gorongan, Depok, Sleman mulai tanggal  6 April hingga 30 April 2015.     Begitu saya mendapati instalasi pameran, sungguh presentasi yang tidak mengecewakan walaupun dikemas secara “jalanan”. Saya mendapati onderdil komputer, papan skate dan masih banyak lagi yang ditempeli stiker street artist Yogyakarta dan beberapa seniman asing lainnya. Penataan instalasi yang unik juga membuat karya-karya ini dapat dinikmati pengunjung Dongeng Kopi.  

Meskipun lokasi yang sedikit jauh dari pusat keramaian kota dan bukan merupakan sentral pergerakan dunia kesenian di Kota Yogyakarta, pameran stiker di Dongeng Kopi jelas merupakan sebuah oase bagi saya yang senang mendapatinya di kawasan Seturan. Artinya tidak perlu repot untuk ke tengah kota menikmati seni, cukup di Dongeng Kopi saja. Belum lagi mural-mural interior tempat ini yang sangat menawan hati bagi mereka yang menyenangi street art.

Sungguh, sebuah pameran yang saya harap akan berlangsung terus kedepannya dan menjadi pemicu bagi pergerakan dunia seni stiker di Indonesia. Salam tempel.







  Foto: Arsip Pribadi


Line Up Artist:
1. MEAS
2. Lejar Daniartana
3. Michal Mitro ( Republik Ceko)
4. Setsu
5. Alex TMT
6. Local Bombing
7. Akbar Kurniawan (KRAB)
8. Gunawan Putro Utomo
9. 325 YK Logos
10. WHattoBedone
11. Reza’Kutjh’Yudha
12. Emen Yk Logos
13. Ilham M (DIKZ)
14. Ahmad Idham
15. Zent Prozent
16. Milpi Chandra
17. Dhandang Seto Sanjaya (UnoCask)
18. Fajar harry kurniawan
19. Irina Spakova (Latvia)
20. Apri Susanto
21. Sigit Eko Prasetyo
22. Shake ‘N’ Soap
23. Dany Rachman
24. Bambang Nurdiansyah
25. Zulfikar Risky
26. Roemansa Gilda
27. Dery Pratama
28. Marta Sieczak (Polandia)
29. Dorota Proba (Polandia)
30. Thedeomixblood
31. Greys Lockheart (Filipina)
32. J.K. Shin (Korea Selatan)
33. Media Legal
34. Ismu Ismoyo
35. Ria rizki hanifah
36. Asep Prasetyo
37. Widi Gomboltz
38. bbdkk. kids
39. Andreas Avelino
40. Kahfi Eka Yusac
41. M Chika Pradana
42. M Ichwan Fachrudin
43. Itong Humayra
44. Deriansyah
45. Isnun Laugi
46. Sepeda Tinggi Yk
47. Enaisikey 23
48. Piotr Karski (Polandia)
49. LoveHateLove
50. Wishkak Nugraha
51. BCK_Crew_Official
52. Yanal
53. Windi
54. Eben
55. Bosman
56. Rizal Eka Pramana


Maaf untuk postingan yang sedikit pendek ini. Saya sudah terlalu malas untuk menulis blog lagi. Namun kesenangan itu muncul lagi. Atas nama stiker sehingga saya mulai kembali. Nantikan postingan kedua secepatnya!