Tuesday, 13 December 2016

Glued Party #3



Tanggal 5 Desember adalah Lebaran bagi para penggiat stiker street art dan graffiti di Indonesia. Kami beruntung bisa terbang ke Jakarta untuk menyaksikannya langsung. Gardu House, selaku yang punya hajat, menjadikan Gudang Sarinah Hall A1 sebagai kanvas raksasa bagi stiker-stiker jalanan.
 
 
Acara bertajuk Glued Party #3 sebagai sepak awal dari gelaran Street Dealin, dibuka pada pukul 7 malam. Sekitar 900-an artis dari puluhan negara turut terlibat dalam pameran stiker ini. Submission karya yang masuk merupakan open call dari sebulan sebelumnya. Bujangan Urban, sebagai inisiator acara berpendapat bahwa stiker street art dan graffiti merupakan medium yang sangat dinamis di jalan, dan memamerkannya dalam sebuah ruang tentulah sangat sulit sebab sifatnya yang mudah ditiban oleh stiker-stiker lainnya. Sehingga pameran ini bersifat dinamis, siapa saja boleh merespons media tempel yang telah disediakan. Gardu House mengundang para pengunjung seluas-luasnya dan sebebas-bebasnya untuk menempelkan stiker mereka.

 

 
 
Pameran yang berlangsung seminggu penuh ini mengundang antusiasme yang sangat masif dari para pengunjung. Dentuman musik juga mengiringi pameran ini sehingga membuat pengunjung berbetah untuk menghabiskan waktu mengamati stiker stiker yang ada dan barangkali saja tak cukup untuk mengamatinya semalaman penuh. Anda perlu datang berkali-kali untuk melihat secara detail apakah stiker yang dipamerkan sudah berhasil Anda rekam atau belum. Bisa juga stiker Anda ada disana ataukah sudah ditimpa dengan stiker yang lain. Salut kepada Gardu House sebagai penyelenggara Glued Party #3. Kita berjumpa di lain kesempatan. Salam tempel!

Foto: Dokumentasi kolektif  Easy Tiger


Monday, 12 December 2016

Buku Stiker Urban




Mengingat adanya urgensi dalam dunia stiker street art dan graffiti di Indonesia, kami dari museum merilis buku berjudul Stiker Urban sebagai literatur satu-satunya (sampai sekarang) yang membahas skena stiker. Sebelumnya, Ruang Rupa Jakarta pernah mengangkat isu mengenai stiker yaitu buku berjudul Stiker Kota.
Buku ini dibuat atas dasar perlunya pengarsipan dan pendokumentasian atas apa yang disebut stiker jalanan khususnya stiker graffiti dan street art. Tidak banyak literatur dalam bahasa Indonesia yang membahas subkulktur urban ini. Ruang Rupa Jakarta pernah menerbitkan buku Stiker Kota yang memuat segala tentang stiker-stiker jalanan dengan sentuhan kearifan lokal serta tipografi vernakular. Selanjutnya, tak ada bahan bacaan yang cukup mumpuni membahas tentang stiker secara khusus.

Stiker, atau gambar tempel, merupakan salah satu turunan terkecil dari street art dan graffiti. Para graffiti writer maupun street artist menggunakan medium ini sebagai eksekusi yang paling instan di jalanan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan kultur graffiti dan street art yang masif se-Asia Tenggara merupakan ladang emas bagi para “petambang” jalanan ini. Pelbagai atribut jalanan seperti papan rambu-rambu lalu lintas, tiang-tiang, panel boks listrik, kotak pos tak pernah luput dari stiker yang berisikan tagging, throw up, imej, teks, nama individual, nama kelompok bahkan propaganda. 

Tak ada motif khusus mengapa mereka menempelnya di jalan. Apakah untuk menandai teritori mereka, atau hanya iseng, atau memang hanya karena alasan fun? Mari kita mengamininya saja, anggap semuanya benar. Para pemain stiker jalanan ini mungkin tak pernah bertemu secara tatap muka, namun mereka bertemu di jalanan, saling berdampingan satu sama lain di jalanan. Adalah kehadiran buku ini untuk mempertemukan mereka secara utuh dalam bentuk kolase-kolase dokumentasi foto didalamnya.

Friday, 9 December 2016

Review Pameran Merekat Erat



Setelah sekian lama tertunda dikarenakan urusan ini dan itu, akhirnya kami berhasil melaporkan pameran stiker Merekat Erat yang berlangsung Oktober kemarin. maaf untuk Mas Putu jikalau tulisan ini sedikit telat. Tapi, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Mau tahu seperti apa kisahnya? Mas Putu akan membeberkan kisahnya dibawah ini.
Suasana pameran Merekat Erat yang berlangsung pada tanggal 15 Oktober 2016 di Titik Temu Space, Bandung sangatlah syahdu ramai dingin seusai hujan turun membasahi Kota Kembang saat itu. Namun tidak menyurutkan antusiasme para pengunjung untuk hadir mengapresiasi pameran Merekat Erat dan sangatlah tidak menyangka bahwa stiker yang memiliki bentuk kecil dapat diperlakukan sangat istimewa.


Persiapan pameran Merekat Erat diawali dengan membagikan poster open call lewat media social baik dari facebook, Instagram pada pertengahan bulan Mei hingga akhir bulan September 2016 dan setelah itu mulai mencari bahan yang akan dibutuhkan seperti pigura, papan kayu, papan surfing, plat rambu lalu lintas, motor, maupun ruang galeri yang akan digunakan untuk pameran nantinya.
Kami sebagai penyelenggara tidaklah menyangka bahwa akan terkumpul sebanyak 127 partisipan yang ikut dalam pameran Merekat Erat baik dalam negeri maupun luar negeri dengan mengirimkan karyanya paling sedikit 2 buah dan yang paling banyak sekitar 200 buah stiker dikirimkan menggunakan jasa pengiriman barang atau langsung bertemu terhadap kami selaku pihak penyelenggara, bahkan di waktu senggang kami sendiri mendatangi secara langsung artis yang memiliki beberapa karya stiker.



Untuk harapan ke depan pameran Merekat Erat ini entah akan berlangsung kembali atau tidak sama sekali sebab kami selaku pihak penyelenggara tidak ingin berjanji terlebih dahulu secara langsung dan mengumbar-ngumbar pada publik. namun apabila dapat kembali terlaksana pada tahun depan mungkin kami sebagai pihak penyelenggara akan menggabungkan karya stiker Merekat Erat yang pertama dengan karya stiker yang baru pada Merekat Erat kedua, sehingga menghasilkan beberapa karya stiker yang penuh ramai pada ruang pamer. Pada mulanya pengunjung yang hadir dalam pameran Merekat Erat merasa aneh dan bingung karena masih merasa stiker adalah hal yang sangat jarang bahkan sama sekali belum pernah dipamerkan pada ruang-ruang pamer di Bandung. Namun setelah mengapresiasi banyak yang takjub dan tak menyangka bahwa stiker yang memiliki bentuk yang kecil bila dikumpulkan akan menjadi kesatuan yang ramai dengan pesan dan visual beraneka ragam, bahkan ada pengunjung yang merasa menyesal tidak ikut serta berpartisipasi dalam pameran Merekat Erat.



Terima kasih untuk Mas Putu yang telah bersedia berbagi kisah pameran Merekat Erat bersama para pembaca setia blog ini. Pria yang bisa anda jumpai dengan nama akun di Instagram @getirindu ini adalah sosok yang paling bertanggungjawab dalam skena gambar tempel di Kota Bandung dua tahun terakhir. Karya stikernya berupa Buat Kamu? banyak memakan tempat di ruang publik Kota Kembang. Silahkan mencermatinya jikalau Anda berkunjung ke Bumi Priangan. Salam tempel!

Dokumentasi: Riderikrifki, Maulana Dillzun, Sworks.id