Thursday, 7 January 2016

Pergerakan Sedot Duit Jakarta


Beberapa minggu terakhir kami dikejutkan dengan kemunculan sebuah akun di Instagram bernama Sedot Duit. Setelah ditelusuri lebih lanjut, akun ini merupakan sebuah pergerakan seni jalanan yang memasang stiker dan wheatpaste di ruang publik Jakarta dengan cara yang pintar dan bisa dikatakan sedikit masif. Kami pun memberanikan diri menjalin kontak dengan mereka setelah melacaknya melalui komunikasi langsung dari Ibukota Jakarta.

Menurut penuturan narasumber yang dirahasiakan namanya (demi keamanan intelijen):

Sedot Duit berangkat dari sebuah stiker Sedot WC yang biasa kita lihat dimanapun, tiang listrik komplek tempat tinggal, angkutan umum, plang plang jalan atau bahkan di toilet umum. Dengan desainnya yang cukup sederhana dan selalu konsisten dari masa ke masa, Sedot WC ini telah membawa sedikit ingatan kepada publik kota tentang bagaimana sebuah pesan promosi iklan disampaikan dengan cara sederhana dan mudah.

Sedot Duit merupakan sebuah stiker yang selama ini telah mencuri perhatian warga kampus seni di Jakarta, karena stiker ini telah di tempel di berbagai sudut kampus sejak bulan Mei 2015. Sedot Duit menerapkan ebuah desain iklan jasa Sedot WC yang cukup familiar dimata masyarakat kota terutama Jakarta dan sekitarnya. Banyak sekali mahasiswa seni rupa di kampus ini yang berhenti kuliah untuk sementara ataupun selamanya karena permasalahan keuangan, beberapa diantaranya tidak melanjutkan lagi karena tidak ada solusi dari kampus maupun dari mahasiswanya sendiri tentang permasalahan tersebut.

Mengutip dari zine Sedot Duit itu sendiri (ya, mereka memiliki zine, keren bukan?): 

Stiker merupakan media yang sangat mudah dan sederhana untuk menginformasikan sesuatu. pesan maupun iklan. Sebuah benda yang mudah dibawa kemana - mana, dan hanya membutuhkan beberapa detik saja untuk menempelkannya. Stiker merupakan sebuah media yang demokratis dalam menyampaikan pesan, sebuah media yang sepertinya tidak membutuhkan ijin terlebih dahulu untuk dapat menempelkannya di sebuah tempat. Sesuatu dengan tindakan sekejap menempelkannya dengan pesan yang bertahan hingga berbulan - bulan. Proses pemilihan ruang atau sudut pandang sangat diperhitungkan dalam proses penempelan stiker, sudut pandang yang enak dilihat, sesuatu yang mencuri perhatian orang banyak menjadi sesuatu yang penting untuk pelaku. 


Dan yang paling penting adalah sebuah desain yang sederhana dan menarik. seperti gambar diatas. Menarik bukan?
Secara umum kami menaruh ketertarikan besar terhadap pergerakan Sedot Duit ini sebab berusaha mengangkat realitas secara unik dan sederhana. Imej stiker maupun wheatpaste dengan font yang telah sistemik (bisa dikatakan demikian) memancing atensi publik yang secara tidak sadar bisa saja salah kaprah jikalau obyek yang dilihat adalah iklan Sedot WC.
 
Kesamaannya dengan iklan urusan buang hajat ini menjadi keunikan tersendiri sebab publik diajak untuk melihat sedikit lebih detail agar tak tertukar dengan iklan Sedot WC yang sudah terlanjur familiar itu. Nomor telepon yang ditampilkan dalam pergerakan Sedot Duit ini juga bukan rekayasa belaka. Coba saja menghubungi dan Anda akan tercengang dan bingung siapa yang berada di seberang telepon! Lebih lanjut lagi, pergerakan yang dimulai sejak 2-3 tahun yang lalu ini mulai banyak menemui peminat yang datang dari kampus mana saja seputaran Jabodetabek. Apakah mereka juga memiliki keresahan yang sama?
  


Banyak cerita-cerita unik dibalik pergerakan ini dimana beberapanya antara lain dikejar-kejar aparat, perlengkapan yang disita, bahkan sampai dihubungi pihak tertentu sebab pencantuman nomor telepon yang tidak berizin (bisa dikatakan demikian). Hal ini dimaklumi sebab salah satu tujuan dari pergerakan ini yang bisa kami tangkap adalah berusaha mengirimkan pesan kepada masyarakat terutama mahasiswa bahwa biaya pendidikan yang semakin meninggi tanpa dibarengi dengan kebijakan yang meringankan dapat menyebabkan keputusasaan secara ekonomi. Berbagi daya dan upaya dilakukan oleh mahasiswa untuk menyambung hidup lewat jalan-jalan kreatif sehingga harus membagi waktu dengan urusan akademis. 

 



Namun, langkah pintar ini telah diambil oleh Sedot Duit. Mereka memparodikan situasi ini menjadi sebuah movement yang menarik. Sengatan yang terus diberikan kepada ruang public kota maupun di kampus mereka sendiri menjadi sebuah pertanda bahwa keresahan itu tak harus ditampilkan dalam demonstrasi yang serius melulu. Pemilihan medium stiker dan wheatpaste yang aplikatif dan cepat menjadi sarana yang efektif untuk menyuarakan aspirasi. Tak perlu corat-coret atau sesuatu yang besar dan monumental, tetapi bisa dituangkan dalam ide yang sederhana juga langsung kepada intinya. Apakah ini juga berangkat dari pengalaman pribadi mereka? Semoga saja tidak, kalaupun benar adanya, semoga uang kuliah mereka mulus sampai lulus. Amin untuk itu!

Foto dan kutipan: Arsip zine dan dokumentasi pribadi Sedot Duit.

No comments:

Post a Comment