Beberapa minggu
terakhir kami dikejutkan dengan kemunculan sebuah akun di Instagram bernama
Sedot Duit. Setelah ditelusuri lebih lanjut, akun ini merupakan sebuah
pergerakan seni jalanan yang memasang stiker dan wheatpaste di ruang publik Jakarta dengan cara yang pintar dan bisa
dikatakan sedikit masif. Kami pun memberanikan diri menjalin kontak dengan
mereka setelah melacaknya melalui komunikasi langsung dari Ibukota Jakarta.
Menurut penuturan
narasumber yang dirahasiakan namanya (demi keamanan intelijen):
Sedot
Duit berangkat dari sebuah stiker Sedot WC yang biasa kita lihat dimanapun,
tiang listrik komplek tempat tinggal, angkutan umum, plang plang jalan atau
bahkan di toilet umum. Dengan desainnya yang cukup sederhana dan selalu
konsisten dari masa ke masa, Sedot WC ini telah membawa sedikit ingatan kepada
publik kota tentang bagaimana sebuah pesan promosi iklan disampaikan dengan
cara sederhana dan mudah.
Sedot
Duit merupakan sebuah stiker yang selama ini telah mencuri perhatian warga
kampus seni di Jakarta, karena stiker ini telah di tempel di berbagai sudut
kampus sejak bulan Mei 2015. Sedot Duit menerapkan ebuah desain iklan jasa
Sedot WC yang cukup familiar dimata masyarakat kota terutama Jakarta dan
sekitarnya. Banyak sekali mahasiswa seni rupa di kampus ini yang berhenti
kuliah untuk sementara ataupun selamanya karena permasalahan keuangan, beberapa
diantaranya tidak melanjutkan lagi karena tidak ada solusi dari kampus maupun
dari mahasiswanya sendiri tentang permasalahan tersebut.
Mengutip dari zine
Sedot Duit itu sendiri (ya, mereka memiliki zine, keren bukan?):
Stiker
merupakan media yang sangat mudah dan sederhana untuk menginformasikan sesuatu.
pesan maupun iklan. Sebuah benda yang mudah dibawa kemana - mana, dan hanya
membutuhkan beberapa detik saja untuk menempelkannya. Stiker merupakan sebuah
media yang demokratis dalam menyampaikan pesan, sebuah media yang sepertinya
tidak membutuhkan ijin terlebih dahulu untuk dapat menempelkannya di sebuah
tempat. Sesuatu dengan tindakan sekejap menempelkannya dengan pesan yang
bertahan hingga berbulan - bulan. Proses pemilihan ruang atau sudut pandang
sangat diperhitungkan dalam proses penempelan stiker, sudut pandang yang enak
dilihat, sesuatu yang mencuri perhatian orang banyak menjadi sesuatu yang penting
untuk pelaku.
Dan yang paling penting adalah sebuah desain yang sederhana dan
menarik. seperti gambar diatas. Menarik bukan?
Secara umum kami
menaruh ketertarikan besar terhadap pergerakan Sedot Duit ini sebab berusaha
mengangkat realitas secara unik dan sederhana. Imej stiker maupun wheatpaste dengan font yang telah
sistemik (bisa dikatakan demikian) memancing atensi publik yang secara tidak
sadar bisa saja salah kaprah jikalau obyek yang dilihat adalah iklan Sedot WC.
Kesamaannya dengan
iklan urusan buang hajat ini menjadi keunikan tersendiri sebab publik diajak
untuk melihat sedikit lebih detail agar tak tertukar dengan iklan Sedot WC yang
sudah terlanjur familiar itu. Nomor telepon yang ditampilkan dalam pergerakan
Sedot Duit ini juga bukan rekayasa belaka. Coba saja menghubungi dan Anda akan
tercengang dan bingung siapa yang berada di seberang telepon! Lebih lanjut
lagi, pergerakan yang dimulai sejak 2-3 tahun yang lalu ini mulai banyak
menemui peminat yang datang dari kampus mana saja seputaran Jabodetabek. Apakah
mereka juga memiliki keresahan yang sama?
Banyak cerita-cerita
unik dibalik pergerakan ini dimana beberapanya antara lain dikejar-kejar
aparat, perlengkapan yang disita, bahkan sampai dihubungi pihak tertentu sebab
pencantuman nomor telepon yang tidak berizin (bisa dikatakan demikian). Hal ini
dimaklumi sebab salah satu tujuan dari pergerakan ini yang bisa kami tangkap
adalah berusaha mengirimkan pesan kepada masyarakat terutama mahasiswa bahwa
biaya pendidikan yang semakin meninggi tanpa dibarengi dengan kebijakan yang
meringankan dapat menyebabkan keputusasaan secara ekonomi. Berbagi daya dan
upaya dilakukan oleh mahasiswa untuk menyambung hidup lewat jalan-jalan kreatif
sehingga harus membagi waktu dengan urusan akademis.
Namun, langkah pintar
ini telah diambil oleh Sedot Duit. Mereka memparodikan situasi ini menjadi
sebuah movement yang menarik. Sengatan
yang terus diberikan kepada ruang public kota maupun di kampus mereka sendiri
menjadi sebuah pertanda bahwa keresahan itu tak harus ditampilkan dalam
demonstrasi yang serius melulu. Pemilihan medium stiker dan wheatpaste yang aplikatif dan cepat
menjadi sarana yang efektif untuk menyuarakan aspirasi. Tak perlu corat-coret
atau sesuatu yang besar dan monumental, tetapi bisa dituangkan dalam ide yang
sederhana juga langsung kepada intinya. Apakah ini juga berangkat dari
pengalaman pribadi mereka? Semoga saja tidak, kalaupun benar adanya, semoga
uang kuliah mereka mulus sampai lulus. Amin untuk itu!
Foto dan kutipan: Arsip zine dan dokumentasi pribadi Sedot Duit.
No comments:
Post a Comment