Baiklah, kali ini saya akan memaparkan sedikit mengenai proyek seni
amatir yang saya kerjakan yaitu Easy Tiger, Asia #1 Stickers Museum. Ini
adalah museum stiker yang saya klaim pertama di Asia. Anda tidak akan
menemukan proyek seni semacam ini di belahan negara mana pun di seantero
Asia. Mengapa tidak dunia saja? Well, proyek ini ternyata sudah ada di negara Jerman tepatnya di kota Berlin yang bernama Hatch Kingdom.
Secara
tidak langsung, Hatch Kingdom, Worlds #1 Stickers Museum besutan Oli Baudach memegang
peranan penting dalam terbentuknya museum saya. Sebab museum ini sangat
menginspirasi saya untuk melakukan proyek serupa. Bedanya, Hatch Kingdom
memfokuskan diri pada stiker-stiker street art sedangkan Easy Tiger terhadap semua stiker, apapun itu tanpa terkecuali. Berikut adalah beberapa gambar yang saya comot dari internet mengenai keberadaan museum ini.
Akan saya bahas di postingan lainnya mengenai museum stiker pertama di dunia ini. Sebab ketiadaan ruang yang cukup untuk membahasnya. Anyway, apakah hanya Hatch Kingdom saja yang memberi influence terhadap museum ini? Tidak, karena masih ada Electric Ladyland Museum di Amsterdam, Belanda. Seperti apakah itu? Kita tengok saja gambar-gambarnya yang sempat saya abadikan langsung ketika melakukan perjalanan disana.
Sumber foto: google.com
Akan saya bahas di postingan lainnya mengenai museum stiker pertama di dunia ini. Sebab ketiadaan ruang yang cukup untuk membahasnya. Anyway, apakah hanya Hatch Kingdom saja yang memberi influence terhadap museum ini? Tidak, karena masih ada Electric Ladyland Museum di Amsterdam, Belanda. Seperti apakah itu? Kita tengok saja gambar-gambarnya yang sempat saya abadikan langsung ketika melakukan perjalanan disana.
Sumber foto: Koleksi pribadi
Sumber video: youtube.com
Museum ini merupakan museum pribadi yang dijalankan oleh seniman
asal Negeri Paman Sam, Nick Palladino dan istrinya. Museum ini mengoleksi
barang-barang yang mengandung kandungan mineral fluor sehingga bisa menyala
dibawah sinar ultraviolet. Apapun bisa ditemukan disini, mulai dari enamel zaman
baheula sampai pada uang kertas 20 ribu rupiah. Ya, mata unag Indonesia pun
mengandung material ini. Sangat menarik. Museum yang mengambil nama album terakhir Jimi Hendrix ini juga penuh dengan poster-poster gitaris yahud tersebut mengingat Nick adalah fans beratnya. Tak lupa pula banyak sekali karya seni berbau agama Hindu sebab sang director yang mendalami agama tersebut.
Atas dasar kedua museum diataslah saya mendapatkan pencerahan untuk menjalankan proyek seni berupa museum stiker. Saya berani mengambil tagline 'museum stiker pertama di Asia' sebagai salah satu bentuk propaganda yang mampu memprovokasi kalau ternyata ada lho museum stiker itu. Di Indonesia. Di Yogyakarta. Karena keterbatasan tempat dan dana, saya menjalankan museum ini di kost saya sendiri di bilangan Tambak Bayan, Depok, Sleman. Seperti apa deskripsi proyeknya? Inilah dia yang sempat saya comot dari pameran terakhir saya.
"Easy Tiger, Asia #1 Stickers Museum adalah sebuah proyek seni independen amatir yang berbasis di Babarsari, Sleman. Proyek seni ini berusaha untuk melestarikan seni stiker yang kecil dan sering terabaikan. Proyek ini mendokumentasikan, mengarsipkannya dalam bentuk data digital serta mengoleksinya dalam bentuk koleksi yang tertata rapi di museum yang bermarkas di Tambak Bayan, Babarsari, Sleman. Dukung proyek seni ini, karena kami akan terus menginvasi ruang-ruang publik untuk mengenalkan pergerakan ini sehingga dapat menginspirasi teman-teman lainnya serta mengajak kita semua untuk tertawa bersama bernostalgia dengan stiker-stiker ajaib yang langsung didatangkan dari zaman dahulu."
Kira-kira seperti itulah deskripsi proyek seni yang saya sedang bangun. Terus dukung museum ini teman. Sekian!